Jangan Hanya Main, Berikut Fakta Game PUBG yang Harus Kamu Ketahui
Game PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG) menguasai industri game setelah merilis Early Access pada Maret 2017.
Ketika game ini tengah dibuat, studio game yang sedang bekerja sama waktu itu, bernama Blue Hole, sempat berdebat dengan sang pembuat game karena masalah bahasa dan kewarganegaraan.
Blue Hole berasal dari Korea Selatan, sedangkan Brendan Greene berasal dari Irlandia.
Masalah ini diakibatkan oleh para pemilik modal yang tidak yakin untuk menanamkan sahamnya kepada orang yang berbeda kebangsaan dari mereka.
Para pemilik modal berpikir bahwa hal tersebut merupakan resiko yang besar.
Raih Pendapatan Hampir Rp 10 Triliun di 2017
Tingginya minat gamers terhadap PUBG ketika pertama kali diperkenalkan, sangatlah wajar apabila beranggapan jika PUBG bisa meraup keuntungan yang luar biasa di tahun pertama.
Game yang dibuat dengan Unreal Engine 4 ini berhasil meraih pendapatan hingga Rp 9,5 triliun pada tahun 2017.
Gregetnya, semua keuntungan itu tidak didapatkan dalam waktu 12 bulan penuh, melainkan dalam 8 bulan saja.
Selain itu, pada Agustus 2017, PUBG juga berhasil menyabet gelar sebagai game terlaris untuk satu platform.
PUBG Hapus Banyak Pemain Curang

Kecurangan memang selalu jadi masalah buat game multiplayer, enggak terkecuali PUBG.
Game ini menggunakan software anti-cheat dari BattlEye yang memungkinkan pemain untuk melaporkan aktivitas mencurigakan melalui replaydeathcam.
Ketika PUBG dirilis versi full-nya, BattlEye mengumumkan bahwa mereka telah nge-ban atau menghapus lebih dari satu setengah juta akun selama 2017.
Bahkan, di Januari 2018 saja, PUBG sudah menghapus satu juta akun.
Dilansir PC Gamer, Tencent, distributor game ini di Tiongkok, melacak dan menangkap sekitar 120 orang yang mengembangkan software cheat untuk PUBG.
PUBG Bakal Hadir di PS4 Desember 2018