Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inilah Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)

Ustadz Abdul Somad dalam kajian 37 masalah populer telah mengetengahkan tentang hal ini. Berikut kajiannya

Editor: Ilham Arsyam
Tribun Batam
Maulid nabi menurut Ustadz Abdul Somad 

Kisah ini disebutkan para ulama hadits dan Sirah. Disebutkan oleh Imam Abdurrazzaq al-Shan’ani dalam kitab al-Mushannaf, Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari (Kitab: al-Nikah, Bab: wa Ummahatukum allati Ardha’nakum). Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fath al-Bari, Imam Ibnu Katsir dalam al-Bidâyah wa al-Nihâyah:

لانه لما بشرته ثويبة بميلاد ابن أخيه محمد بن عبد الله أعتقها من ساعته فجوزي بذلك لذلك.

“Karena ketika Tsuwaibah menyampaikan berita gembira kelahiran Muhammad bin Abdillah putra saudara laki-lakinya, maka Abu Lahab membebaskan Tsuwaibah (dari hamba sahaya). Maka Abu Lahab diberi balasan atas perbuatannya itu”.

Baca: Kajian Ustadz Abdul Somad: Inilah Tiga Cara Meraih Keselamatan, dan 3 Amal Penutup Dosa

Komentar Imam para ahli Qira’at al-Hafizh Syamsuddin bin al-Jazari seperti yang dinukil oleh al-Hafizh al-Suyuthi dalam kitab al-Hâwi li al-Fatâwa:

فإذا كان أبو لهب الكافر الذي نزل القرآن بذمه جوزي في النار بعرحه ليلة مولد النبي صلى اله عليه وسلم به فما حال المسلم الموحد من أمة النبي صلى اله عليه وسلم يسر بمولده ويبذل ما تصل إليه قدرته في محبته صلى الله عليه وسلم لعمري إنما يكون جزاؤه من الله الكريم أن يدخله بعضله جنات النعيم

“Jika Abu Lahab kafir yang disebutkan celanya dalam al-Qur’an, ia tetap diberi balasan meskipun ia di dalam neraka, karena rasa senangnya pada malam maulid nabi.

Maka bagaimanakah keadaan seorang muslim yang bertauhid dari umat nabi Muhammad Saw yang senang dengan kelahirannya dan mengerahkan segenap kemampuannya dalam mencintai Rasulullah Saw.

Sungguh, pastilah balasannya dari Allah Swt ia akan dimasukkan ke dalam surga karena karunia-Nya".

Al-Hafizh Abdurrahman bin al-Daiba’ al-Syaibani pengarang Jâmi’ al-Ushûl meriwayatkan kisah ini dalam kitab Sirah karya beliau. Komentar beliau:

فتخعيف العذاب عنه إنما هو كرامة للنبي صلى الله عليه وسلم كما خعف عن أبي طالب لا لأجل العتق، لقوله تعالى: )وَحَبِطَ مَا صَنَع وا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (

“Keringanan azab bagi Abu Lahab hanya karena kemuliaan untuk Rasulullah Saw, sebagaimana azab Abu Thalib diringankan, bukan karena Abu Lahab membebaskan Tsuwaibah. Berdasarkan firman Allah Swt: “Dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”. (Qs. Hud [11]: 16).

Baca: Ini Tata Cara Mandi Junub yang Benar Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS)

Komentar Syekh Syamsuddin bin Nashiruddin al-Dimasyqi dalam kitab Maurid al-Shâdi fî Maulid al-Hâdi tentang kisah diringankan azab Abu Lahab karena membebaskan Tsuwaibah saat ia gembira mendengar berita kelahiran Rasulullah Saw:

إذا كان هذا كافرا جاء ذمه * وتبت يداه في الجحيم مخلدا

أتى أنه في يوم الاثنين دائما * يخعف عنه للسرور بأحمدا

.فما الظن بالعبد الذي طول عمره * بأحمد مسرورا ومات موحدا

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved