Pilpres 2019
Sindiran Kubu Jokowi ke Prabowo, dari Gaya Donald Trump, Harga Tempe, Coto Makassar, Ketupat
Sindiran kubu Jokowi ke Prabowo dan Sandiaga terkait gaya kampanye yang mirip Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Giliran Dewan Penasehat Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Muhammad Romahurmuziy, menyindir pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, saat berkunjung di Kota Makassar.
Sindiran kubu Jokowi ke Prabowo dan Sandiaga terkait gaya kampanye yang mirip Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kesamaan ini terletak pada dua cara yakni propaganda of fear (menakut-nakuti) dan obviously of lies (jelas membohongi).
Sebelumnya, sindiran kubu Jokowi-Ma’ruf ‘menyambut’ kedatangan Sandiaga, pasangan Prabowo, di Makassar, 3 November lalu, terkait harga tempe, harga coto Makassar, sampai ketupat. Sindiran itu disampaikan Juru Bicara TKN Jokowi-Ma’ruf Andi Saiful Haq, Kamis (1/11).
Romi yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) menyamakan gaya kampanye Prabowo-Sandi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kesamaan ini terletak pada dua cara yakni propaganda of fear (menakut-nakuti) dan obviously of lies (jelas membohongi).
Teknik propaganda ini berciri khas melakukan kebohongan nyata (obvious lies) untuk membangun ketakutan publik. Menurutnya, paslon nomor urut 02 ini menakut-nakuti dengan menyebut Indonesia bubar 2030, dolar naik ekonomi hancur, dan harga-harga naik.

“Kenyataan sekarang kan dolar (AS) menyentuh Rp 15 ribu tapi tidak ada apa-apa. Mas Sandi menyebut harga bahan pokok naik tapi kenyataannya tidak,” kata Gus Romi, sapaannya, disalah satu warung kopi (warkop), di Jl Topaz Raya, Makassar, Kamis (08/11/2018).
“Emak-emak pun takut ke pasar dan memilih mall. Cara kampanye yang mengikuti cara Donald Trump, sama sekali menyampaikan kebohongan yang nyata,” ujarnya menambahkan. Romy ragu Prabowo-Sandi akan menghentikan impor seperti yang didengung-dengungkan.
Sindiran dari kubu Jokowi-Ma’ruf sebelumnya ikut ‘menyambut’ kedatangan Sandiaga di Makassar, 3 November lalu. Sindiran itu disampaikan Juru Bicara TKN Jokowi-Ma’ruf Andi Saiful Haq, Kamis (1/11).
“Sandiaga boleh ke mana aja, asal jangan menyebar kebohongan. Jangan harga di pasar di manipulasi, ketebalan tempe dimanipulasi, semoga di Makassar dia tidak menyebar kebohongan mengenai harga Coto Makassar dan ketupat di Makassar,” katanya.
Balasan Kubu Prabowo Subianto

Terkait pernyataan Romi, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andry Arief Bulu, balik menuding Romi yang melakukan obviously of lies.
“Ketum PPP Romihurmuziy pake data kampanye Donald Trump darimana? Apa beliau tahu strategi Donald Trump nun jauh di sana? Apa beliau masuk tim Donald Trump sampai mengomentari gaya Prabowo Sandi mirip? Ini yang namanya Obviously of Lies menyampaikan sesuatu yang tidak jelas kepada rakyat Indonesia,” katanya.
Dia menegaskan Prabowo dan Sandiaga juga tidak pernah menakuti-nakuti rakyat. Anjloknya nilai tukar (kurs) rupiah ke dolar hingga mencapai Rp 15 ribu adalah hal nyata. Termasuk kondisi di pasar.
“Pasti ekonomi kita akan carut marut kalau harga naik karena dolarnya mahal. Buktinya Bank Indonesia dan pemerintah mengintervensi pasar agar menjaga dolar tidak naik, itu artinya ada sesuatu yang berbahaya bagi perekonomian jika dolar naik terus,” jelasnya. Ia menepis emak-emak takut ke pasar tapi mereka saat ini harus belanja ke mal karena ke mall sudah mahal.
“Walau ke pasar pun jumlah kuantitas belanjaan makin sedikit. Ini bukti nyata loh, bukan mengada-ngada, silakan Bang Romi sidak ke pasar-pasar yang masih murni, jangan ke pasar yang sudah di atur-atur. Kalo sidak bisa lebih orisinil info yang didapatkan,” ujarnya menambahkan.