Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sudjiwo Tedjo Blak-blakan Ungkap Alasan Takut Kritik Jokowi, Beda Saat SBY Presiden!

Pekerja seni Sudjiwo Tedjo mengatakan perbedaan yang dirasakannya saat zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan sekarang

Editor: Ilham Arsyam
Sudjiwo Tedjo takut kritik presiden Jokowi 

Sudjiwo Tedjo Blak-blakan Ungkap Alasan Takut Kritik Jokowi, Beda Saat SBY Presiden!

TRIBUN-TIMUR.COM - Pekerja seni Sudjiwo Tedjo mengatakan perbedaan yang dirasakannya saat zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan sekarang.

Dikutip TribunWow.com dari tayangan Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (6/11/2018) yang bertema 'Tampang Boyolali' vs 'Sontoloyo', awalnya Sudjiwo Tedjo membahas mengenai pidato 'tampang Boyolali' yang diucapkan oleh Prabowo Subianto.

Menurutnya hal tersebut tidak masalah tergantung pada tujuannya.

Ia juga menyarankan kalau Jokowi memiliki kekurangan, hal tersebut dapat diungkapkan oleh kubunya sendiri.

Sudjiwo Tedjo juga mempertanyakan bahwa sekarang banyak orang yang menjadi sensitif akan beberapa hal.

"Dulu kita nggak sensitif begini, kenapa jadi sensitif? Apa karena daya beli masyarakat?" tanya Sudjiwo Tedjo.

Sembari menunjuk ke depan, Sudjiwo Tedjo mengungkapkan jika dirinya tidak berani mengkritik Jokowi.

"Saya sekarang tidak berani ngritik Jokowi karena ini Raja itu lho di Twitter itu langsung nyerbu," ungkapnya.

Padahal menurutnya, saat zaman SBY dirinya berani melontarkan kritikan di Twitter, tetapi sekarang Sudjiwo Tedjo mengaku tak berani mengkritik Jokowi.

"Dulu pas jaman pak SBY saya berani nge-tweet, waktu pas SBY pidato di TV, mari saudara-saudara kita indahkan perintah pak SBY untuk menghemat energi, jadi ketika pak SBY pidato matikan TV. Aku berani gitu," ujar Sudjiwo Tedjo.

Berbeda dengan zaman SBY, Sudjiwo Tedjo mempertanyakan kenapa ia tidak berani mengkritik Jokowi seperti dirinya mengkritik SBY dulu.

Baca: Kronologi Lengkap Habib Rizieq Shihab Ditahan Polisi Mekah Karena Bendera Hitam, Ini Janji Dubes RI

"Kok sekarang saya nggak berani? Apa karena saya makin tua? Apa karena cebong-cebong ini lho, akeh mak gruduk (banyak)," ucap Sudjiwo Tedjo.

Tak lupa Sudjiwo Tedjo juga memberikan saran dan nasehat pada Jokowi.

"Ada lomba marathon yang menjelang finish saingannya mau masuk final terjatuh lalu ditolong, artinya kalau pak Jokowi mau meraih kemenangan terhormat, jangan lemahkan Prabowo, sebaliknya kalau Prabowo lemah bisa dikuatkan," tambahnya.

Selengkapnya dapat disimak video berikut.

Sebelumnya Sudjiwo Tedjo mengirimkan pesan terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun twitter @sudjiwotedjo, Senin (16/10/2018).

Sudjiwo Tedjo menanyakan apa artinya pembangunan infrastruktur jika pencapaian masyarakat mudah dianggap sesat oleh yang lainnya.

 

Ia kemudian mencontohkan soal perusakan sedekah laut yang tengah menjadi perbincangan publik.

Lebih lanjut, Sudjiwo Tedjo berpesan agar ketenteraman harus menjadi prioritas.

"Yth, Pak Jokowi, apa artinya pembangunan infrastruktur dll pencapaian bila masyarakat mudah anggap sesat satu sama lainnya.. sedekah laut dicerca .. saling curiga dll ..

Mohon ini diperhatikan dan jd perhatian utama pula jk Sampeyan terpilih lagi. Ketenteraman hrs jd prioritas," tulis Sudjiwo Tedjo.

Baca: UPDATE Lion Air JT 610 Jatuh, KNKT Ungkap Penyebab Pesawat Hancur hingga Tak Ada yang Selamat

Pembangunan Infrastruktur

Diketahui, saat ini pemerintah memang sedang menggenjot pembangunan infrastruktur.

Perkembangan pembangunan proyek infrastruktur pun turut dibagikan oleh Presiden Jokowi melalui akun Instagramnya pada Senin (15/10/2018).

"Tak sampai tiga bulan lagi, kita akan menutup tahun 2018 ini. Dari Kementerian PUPR, saya mendapatkan laporan bahwa dari Oktober hingga Desember 2018 akan beroperasi 13 ruas jalan tol baru dengan total panjang 468 kilometer di seluruh Indonesia.

Jalur-jalur tol itu ada yang di sepanjang Pulau Jawa seperti ruas Tol Pejagan-Pemalang seksi 3 dan 4 yang panjangnya 37,3 kilometer, ruas tol dari Ciawi ke Cigombong di Jawa Barat sejauh 15,4 kilometer, juga di Pulau Sumatera yakni ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1-4 sepanjang 126,9 kilometer.

Pembangunan jalan tol yang masif ini kita lakukan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah, menurunkan biaya pengangkutan logistik, dan menghidupkan ekonomi lokal," tulis Jokowi.

Baca: Bolehkah Ziarah Kubur di Hari Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir? ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Perusakan Sedekah Laut

Sementara itu, baru-baru ini viral teror perusakan sedekah laut yang dilakukan oleh sekelompok orang di Bantul, Yoygakarta.

Dikutip dari Kompas.com, awalnya, pada Senin (10/9/2018), masyarakat Bantul mengadakan acara sedekah laut di Pantai Baron dan Kukup di Tanjungsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Acara tersebut merupakan sebuah tradisi turun temurun yang bisa menarik ribuan wisatawan, selain untuk melestarikan kearifan lokal.

Adapun makna dari acara itu sendiri adalah sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas pemberian rezeki di kawasan pantai, terutama untuk masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.

Namun, kurang lebih satu bulan sesudah acara di Pantai Baron, terjadi aksi peneroran ketika warga akan melakukan sedekah laut.

Jumat (12/10/2018) malam, sekitar pukul 23.45 WIB, sekelompok orang dengan menggunakan sepeda motor dan mobil tiba di lokasi sedekah laut di Pantai Baru, Srandakan, Bantul.

Orang-orang itu langsung melakukan perusakan yang membuat warga dan panitia yang sedang menggelar acara persiapan sedekah laut untuk Sabtu (13/10/2018) kalang kabut, hingga ada yang trauma.

"Yang jelas warga dan nelayan trauma," ujar Tuwuh, seorang warga setempat.

Baca: Ini Daftar 19 Pemain Persib Bandung yang Disiapkan Mario Gomez Hadapi PSMS Medan

Akibat kejadian tersebut, panitia acara sedekah laut akhirnya memutuskan untuk tidak menggelar acara sedekah laut dan hanya mempertunjukkan reog.

Pihak kepolisian pun membenarkan aksi perusakan itu.

 

"Di situ ada perusakan terkait sedekah laut itu, ya ini sudah kita amankan. Masih kita dalami," ucap Kapolres Bantul, AKBP Sahat Marisi Hasibuan.

Hingga kini, sudah ada 9 orang diperiksa, pihak kepolisian pun terus mendalami kasus tersebut.

Dilaporkan, sejumlah barang bukti turut diamankan oleh petugas guna penyeledikan lebih lanjut, di antaranya sebuah spanduk penolakan acara sedekah laut dan penjor untuk acara ritual.

"Kalau (mobil) ambulans belum, hanya spanduk dari ormas, dan ada penjor untuk ritual sedekah (laut) yang dirusak," ujarnya.


Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved