Advetorial
Upaya Menggali Sumber Air untuk Pengungsi di ICS Palu
Upaya Menggali Sumber Air untuk Pengungsi di Integrated Community Shelter Palu
Tidur apa adanya, makan apapun yang bisa digoreng atau direbus, dan menunggu air bersih kiriman datang untuk mandi atau mencuci.
“Hunian pengganti sudah hampir rampung di Duyu, tinggal urusan air bersih yang sedang diikhtiarkan bersamaan. Selama sebulan terakhir, air bersih yang ditunggu-tunggu hanya berasal dari kiriman mobil tangki yang dipasok oleh Tim Air Bersih - ACT,” ujar Dede Abdulrahman, Koordinator Pembangunan Hunian Nyaman Terpadu ACT di Kota Palu.
Batu cadas yang menjadi penghalang

Perjuangan Amir dan dua orang kawannya masih panjang.
Pasalnya penggalian sumur bor baru berjalan dua hari, kedalamannya pun baru lebih sedikit dari lima meter. Amir bercerita, bukan hal mudah untuk menggali sumur bor di atas tanah perbukitan Kelurahan Duyu.
Amir, tidak henti memperhatikan pipa dan mata bor yang bergetar hebat kala menembus bebatuan.
“Batu keras ini banyak yang kecil-kecil di sini karena lokasinya pegunungan kan. Lebih baik mata bor bertemu batu besar, pasti bisa tembus tapi tidak goyang. Kalau mata bor bertemu batu kecil dia akan bergetar kuat dan semakin sulit untuk ditembus,” jelas Amir.
Namun Amir tetap optimis, ia meyakini pekerjaanya bakal rampung dalam satu pekan ke depan.
“Insya Allah tujuh hari lagi bisa selesai, ketemu air perkiraan kami di kedalaman sekitar 40 meter. Kami bekerja sejak pagi sampai Magrib,” tuturnya.
Amir dan dua orang kawannya bahkan masih belum menghentikan laju mesin bornya.
Derunya masih bergemuruh, sementara sejumlah pekerja konstruksi di Hunian Nyaman Terpadu - ACT sudah lebih dahulu beristirahat.
“Sebentar lagi bakal kami matikan sebentar mesinnya. Mau kami ganti sabuk karetnya sambil kami lihat lagi mata bornya. Sudah berkali-kali sejak tadi mata bor kena batu kecil-kecil. Mesin diesel untuk bor ini kalau tidak ada kerusakan tidak kami kasih berhenti bekerja,” jelas Amir selagi menunjukkan bebatuan kecil yang kemarin sempat membuat tumpul mata bor yang ia miliki.
Bebatuan keras namun kecil yang menjadi penghalang pengeboran sumur di Kelurahan Duyu.
Bekerja tanpa lelah untuk menemukan air bersih di Hunian Nyaman Terpadu - ACT di Duyu, bukan tanpa alasan.
Amir bercerita kalau ia pun menjadi korban dari bencana tsunami di Pantai Talise, sebulan silam. Rumah Amir hancur dilebur dan digulung tsunami.