Temukan Kecurangan Pilkades Desa Damai, Ibu-ibu Demo Kantor Bupati Maros
Ibu-ibu tersebut berdemo lantaran menemukan adanya sejumlah permasalahan pada Pilkades yang digelar serentak pada 31 Oktober lalu.
Penulis: Ansar | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Sejumlah ibu-ibu berdemo di depan kantor Bupati Maros, jalan Jenderal Sudirman, Turikale. Mereka bergabung dengan Aliansi Masyarakat Maros Penggugat (Aman), Senin (5/11/2018).
Ibu-ibu tersebut berdemo lantaran menemukan adanya sejumlah permasalahan pada Pilkades yang digelar serentak pada 31 Oktober lalu.
Namun, panitia Pilkades dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Maros, terkesan tidak peduli. Hal tersebut menyebabkan aksi protes warga.
Baca: 1.078 Peserta Tes SKD CAT CPNS Luwu Utara, Cuma 6 Lolos Passing Grade. Ini Artinya Apa?
Baca: Polisi Bersenjata Kawal Distribusi Logistik Pilkades di Soppeng
Baca: Ketua Bawaslu Sulbar Lakukan Supervisi dan Monitoring ke Bawaslu Mamuju Tengah
Para ibu-ibu tersebut berada di barisan depan dan berhadapan langsung dengan Satpol PP. Massa dan Satpol hanya dibatasi dengan pintu gerbang kantor Bupati Maros.
Pendemo sempat naik pitam, lantaran Bupati Maros, Hatta Rahman dan Kepala Bidang Pemerintahan Desa (Pemdes) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) tidak menemuinya.
Koordinator aksi, Abdul Alim mengatakan, Dinas PMD tidak becus mengurus Pilkades serentak yang melibatkan 64 desa di Maros. Hal tersebut membuat Panitia Pilkades, juga ikut bermain curang.
Dua diantara desa yang dinilai curang, yakni Desa Damai Kecamatan Tanralili dan Bonto Matene, Mandai.
Masing-masing Cakades terpilih, dinilai tidak memenuhi syarat pencalonan, namun masih lolos.
"Kami nilai, Dinas PMD tidak becus menjalankan tugasnya dengan baik. Makanya, panitia juga ikut bermain di Pilkades. Tapi tidak ada yang tindaki," kata Alim.
Di Desa Damai, pendemo menemukan adanya keterlibatan panitia mengambil Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari luar. Salah satu diantaranya Syamsir.
Syamsir merupakan warga Desa Panjallingan, Kecamatan Bontoa. Namun dia memilih di Desa Damai untuk calon tertentu. Padahal, warga Damai mengenal Syamsir.
"Kenapa ada warga Panjalingan Kecamatan Bontoa, yang datang mencoblos di Desa Damai. Sementara panitia, melakukan pembiaran. Ada apa dengan panitia," katanya.
Kecurangan lain yakni, adanya 16 kertas suara yang berada di Desa Alatengae, Kecamatan Bantimurung. Namun PMD juga melakukan pembiaran.
Baca: Ada Operasi Zebra di Jl Hertasning, Makassar. Ini Yang Dicari Polisi
Baca: Rumah Sakit Pendidikan Unismuh Beroperasi Awal Tahun 2019
Baca: Ditolak Berubungan Badan, Kakek 80 Tahun Asal Bone Tega Bunuh Istrinya dengan Parang
Salah satu panitia Pilkades Desa Damai, Nawir tidak pernah dilibatkan saat ada rapat. Nawir dinonjobkan oleh Ketua Panitia Pilkades Damai.