Pesawat Lion Air Jatuh
4 Fakta Baru Pencarian Lion Air JT610 Jatuh, Pesawat Tak Meledak di Udara hingga Penemuan 24 Jenazah
4 Fakta Baru Pencarian Lion Air JT610 Jatuh, Pesawat Tak Meledak di Udara hingga Penemuan 24 Jenazah
4 Fakta Baru Pencarian Lion Air JT610 Jatuh, Pesawat Tak Meledak di Udara hingga Penemuan 24 Jenazah
TRIBUN-TIMUR.COM - Pencarian badan pesawat Lion Air JT 610 terus dilakukan oleh petugas gabungan.
Basaranas mengonfirmasi badan pesawat tidak ditemukan di lokasi terakhir pesawat hilang kontak.
Sementara itu, KNKT menduga badan pesawat hancur karena menghujam laut.
Hal ini membantah dugaan pesawat meledak di udara.
Daftar Nama Penumpang Korban Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh, Postingan Terakhir Pramugari Alfiani
Najwa Shihab Biasanya Garang, Mengapa Dirinya Terlihat Takut Wawancarai Sosok Ini
Chat WA Pramugari Alfiani Sehari Sebelum Lion Air JT610 Jatuh, Mengaku Lelah dan Tertekan
Benarkah Brondong 20 Tahun Nikahi Janda 65 Tahun karena Alasan Harta? Ternyata Segini Kekayaannya
Berikut fakta baru pencarian badan pesawat Lion Air JT 610:
1. Tak ada jejak badan pesawat di titik hilang kontak

Direktur Operasional Basarnas Brigjen Bambang Suryo mengatakan, tim pencarian tidak menemukan badan pesawat Lion Air JT-610 di lokasi terakhir pesawat tersebut hilang kontak.
Seperti diketahui, Lion Air JT-610 jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, setelah sempat hilang kontak, Senin (29/10/2018) pagi.
"Lokasi koordinat sudah kami tentukan bahwa last contact. Begitu dilakukan penyelaman tidak ada. Mungkin tempat lain, di tempat yang bukan last contact itu," kata Bambang saat konferensi pers di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).
Bambang menyebutkan, pergeseran atau perubahan posisi badan pesawat tersebut bisa terjadi karena arus bawah laut.
Penyebab lainnya, bisa karena koordinat saat hilang kontak yang kurang tepat.
2. KNKT bantah pesawat Lion JT 610 meledak di udara

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) Soerjanto Tjahjono menduga pesawat Lion Air JT 610 hancur saat jatuh membentur permukaan air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
"Karena kecepatannya tinggi. Waktu impact itu ya kemungkinan besar akan tidak utuh," ujar Soerjanto, di gedung Crisis Center Terminal IB Bandara Soetta, Senin (29/10/2018).