Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Wiki

TRIBUNWIKI: AGH Ambo Dalle, Sejarah dan Perjuangan Pendiri DDI Lengkap dari Lahir Hingga Wafat

Lahir di Wajo, lalu dirikan DDI dan bentuk pesantren di Barru, Parepare, dan Pinrang.

Penulis: AS Kambie | Editor: AS Kambie
dok.tribun
Anregurutta Ambo Dalle 

Ambo Dalle tidak melewatkan kesempatan baik itu. Dia menimba ilmu dari ulama-ulama tersebut dengan mengikuti pengajian mereka dengan cara halakah (duduk bersila).

Rupanya, ia tidak merasa puas dengan mempelajari bidang agama saja. Maka, Ambo Dalle meninggalkan Wajo menuju Makassar dan belajar pada sekolah guru yang dilaksanakan Syarikat Islam (SI). Setelah tamat, ia kembali ke Sengkang memperdalam ilmu agamanya.

Tahun 1928, KH Muhammad As’ad Bin Abd. Rasyid Al-Bugisy, ulama Bugis yang berasal dari Wajo dan lahir di Mekah pada tahun 1907, kembali ke tanah leluhurnya dalam usia 21 tahun.

Kiai As’ad hafal Al Quran pada usia 14 tahun. Dia membuka pengajian di Sengkang yang dilaksanakan di masjid dan di rumahnya sendiri.

Dalam memberikan pengajian, Kiai As’ad menggunakan bahasa Bugis dengan fasih sebagai bahasa pengantar, meskipun ia sendiri lahir dan dibesarkan di Mekah. Hal itu karena bahasa Bugis sebagai bahasa ibu tetap dipelihara dan digunakan dalam lingkungan rumahnya.

Gabung MAI Sengkang
Suatu ketika, Kiai As’ad (Anregurutta Sade’) mengunjungi tempat Ambo Dalle memberikan pengajian Al Quran. Santrinya cukup banyak. Saat itu, selain mengajar mengaji, Ambo Dalle juga telah diangkat sebagai jurutulis pembantu pada kerajaan bawahan (Sullewatang) Tancung.

“Itu karena ia mempunyai kelebihan diantara kelebihan lainnya, yakni kemahiran dan kecepatan tangan kirinya menulis indah sama dengan tangan kanannya,” ujar Ahmad Rasyid.

Melihat Ambo Dalle, Anregurutta As’ad mempunyai firasat bahwa orang ini bakal menjadi ulama besar. Ia lantas mengajaknya bergabung dalam pengajiannya, hal mana ternyata dipenuhi oleh Ambo Dalle.

Sejak itu, ia mengikuti pengajian Anregurutta As’ad dengan tekun. Rupanya, sang kiai sering mengamati secara diam-diam santrinya yang satu ini. Dalam penglihatanya, Ambo Dalle adalah adalah murid yang cerdas.

“Suatu ketika, diadakan ujian secara lisan dengan menanyakan berbagai pelajaran yang pernah dipelajari. Ternyata, jawaban Ambo Dalle lah yang dinilai paling benar dan tepat. Ia mampu menjawab seluruh pertanyaan dengan baik. Ia pun dipermaklumkan oleh Anregurutta As’ad sebagai asisten karena ilmunya dianggap setaraf dengan sang guru,” jelas Ahmad Rasyid.

Mulanya, Ambo Dalle tidak percaya dengan pengakuan gurutta itu. Tetapi, karena hal itu keluar dari lubuk hati Anregurutta, spontan Ambo Dalle menjabat dan mencium tangan Anregurutta As’ad sebagai tanda penghormatan murid pada gurunya.

Bersamaan dengan itu, Arung Matowa Wajo dan Arung Lili (Arung EnnengE) menemui Anregurutta As’ad dan menyarankan agar pengajian dengan sistem halaqah (mengaji tudang) yang sudah berkembang ditingkatkan dengan membuka madrasah atau sekolah, selain tetap mempertahankan sistem lama.

Pemerintah kerajaan bersedia membantu dengan menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan.

Usul diterima dengan baik oleh Anregurutta. Pada tahun 1930 dibukalah madrasah dengan tingkatan awaliyah, ibtidaiyah, i’dadiyah, dan tsanawiyah. Madrasah yang kemudian bernama Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) diberi lambang yang diciptakan sendiri oleh Ambo Dalle atas persetujuan Anregurutta As’ad dan ulama lainnya.

“Bukan hanya itu, ia pun ditunjuk sebagai pimpinan perguruan yang baru didirikan itu. Sementara Anregurutta As’ad tidak melepaskan diri begitu saja. Beliau pun turut pula mengajar sambil meneruskan pengajian sistem halaqah seperti semula,” kata Ahmad Rasyid.

Saat itu, Ambo Dalle memasuki babak baru dalam kehidupannya sebagai manusia. Tahun 1930 ia memasuki kehidupan rumah tangga dengan mengawini Andi Tenri. Namun, karena tidak membuahkan keturunan, bahtera rumah tangga mereka tidak berlangsung lama. Ia lalu kawin dengan Puang Sohrah, yang tak lama kemudian diceraikannya juga.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved