Pemilu 2019
Terkait Elektabilitas Partainya, Ketua PKS Sulsel: Hasil Survei Bisa Benar Bisa Salah
Berdasar hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 24 September-5 Oktober 2018 lalu
Penulis: Abdul Azis | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan Surya Darma menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang dirilis Selasa (23/10/2018) kemarin.
"Hasil survei tetaplah hasil survei. Bisa benar, bisa salah. Tapi kami bisa memahaminya karena survei dilakukan dengan basis ilmu," kata Surya Dharma, Rabu (24/10/2018).
Berdasar hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 24 September-5 Oktober 2018 lalu, PKS berada di posisi tidak aman untuk ambang batas parlemen, yaitu sebesar 4 persen.
"Survei diatas meski menunjukkan PKS sudah dekat dari ambang batas parlemen threshold 4 persen, tetapi kami akan terus kerja keras untuk meraih suara sebanyak-banyaknya," tegas Surya.
Surya Dharma pun kemudian mengulas kesuksesan PKS pada Pemilu 2009 dan Pemilu 2014.
"Pada Pemilu 2014, survei raihan suara PKS hanya 2,5 persen, tapi hasil pemilu menghasilkan 6,8 persen. Demikian juga pada tahun 2009 lalu, survei awal hanya 3,7 persen sementara hasil terakhir dari KPU 7,2 persen," katanya.
"Skrg ini, seluruh struktur dan caleg PKS konsolidasi dan massif melakukan komunikasi dengan publik. Dan Insya Allah PKS tetap eksis dan lolos PT Pemilu 2019," tegas Surya.
Survei diatas dilakukan terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,8 persen.
Berikut hasil survei Litbang Kompas:
POSISI AMAN
-PDI-P (29,9 persen)
-Partai Gerindra (16 persen)
-PKB (6,3 persen)
-Partai Golkar (6,2 persen)
-Partai Demokrat (4,8 persen)
BELUM AMAN
-Partai Nasdem (3,6 persen)
-PKS (3,3 persen)
-PPP (3,2 persen)
-PAN (2,3 persen)
-Perindo (1,5 persen)
TERANCAM TAK LOLOS
-Hanura (1 persen)
-PBB (0,4 persen)
-PSI (0,4 persen)
-Partai Berkarya (0,4 persen)
-Partai Garuda (0,3 persen)
-PKPI (0,1 persen).