Selalu Koordinasi Mahfud MD, Perkim Dukung Puang Makka Pimpin NU Sulsel
Tokoh asal Madura berharap NU tetap menjadi perekat kehidupan kebhinekaan di Sulsel
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Persatuan Kekeluargaan Indonesia Madura (Perkim) Sulsel tidak tinggal diam menjelang Konferensi Wilayah (Konferwil) XIII Nahdlatul Ulama (NU) Sulsel, Sabtu-Minggu (27-28/10/2018).
Baca: TRIBUNWIKI: Perkim, Wadah 10 Ribu Warga Madura di Sulsel, Ini Sepak Terjang Pasukan Gagak Hitam
Tokoh asal Madura, pulau tempat kelahiran ulama besar yang menjadi cikal bakal lahirnya NU dan Muhammadiyah, Syaikhona Khalil Bangkalan, merasa perlu ikut serta berpartisipasi dalam Konferwil XIII NU Sulsel ini karena kehadiran Mursyid Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary Syekh Sayyid A Rahim Assegaf Puang Makka sebagai calon ketua dewan tandfidziyah.
“Kami mendengar bahwa salah satu ulama besar di Sulsel, Puang Makka, mewakafkan diri maju sebagai Ketua PWNU Sulsel. Basis kami adalah NU, 10 ribu lebih warga Madura se-Sulsel mendukung penuh Puang Makka menjadi Ketua PWNU Sulsel,” kata Ketua Perkim Sulsel Hasan Bimas di Redaksi Tribun Timur, Jl Cenderawasih 430, Makassar, Selasa (23/10/2018) malam.
Hasan ke Tribun didampingi Wakil Ketua Drs Abdul Wahid Efendi Sunaekan, Sekretaris Hasanuddin SE, Wakil Sekretaris Zakariah Mahmud, Bendahara Alwi Alfian, Kepala Humas Sudirman MS, Wakil Humas Haji Ago, dan Kepala Koordinator Perkim Sulsel Muh Nasir.
Kedatangan mereka sekaligus memperlihatkan surat pengunduran diri Puang Makka sebagai Pembina Perkim Sulsel.
Menurut Perkim, sudah saatnya Puang Makka turun gunung merekatkan NU agar semakin menjadi perekat sendi kehidupan.
“Beliau bisa menjadi perekat Nahdliyyin dan menjadi perekat kita di Sulsel karena dari tahun ke tahun kita tercabik-cabik. Semoga kita di Sulsel tidak seperti di darah lain yang saling menghujat,” kata Hasan.
Meski majunya Puang Makka sebagai calon ketua berkonsekuensi pada pengunduran diri Mursyid Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makassary sebagai pembina, Perkim Sulsel tetap mendukung.
Menurut Wahid, sebelum mengambil keputusan, Perkim Sulsel selalu berkonsultasi pada tiga tokoh penting, Puang Makka, Mahfud MD, dan Aksa Mahmud.
“Kami senantiasa komunikasi dengan Pak Mahfud MD. Kita di sini tetap Puang Makka jadi diri kita dan di nasional tetap Pak Mahfud MD dan Pak Aksa Mahmud. Dalam urusan apapun, termasuk dalam pemilihan presiden, kami selalu konsultasi pada ketiga tokoh ini,” jelas Wahid.
Para pimpinan Perkim Sulsel itu mengaku sempat kaget ketika beredar berita kelompok tertentu yang meragukan ke-NU-an Mahfud MD. "Ini lucu, kalau orang seperti Pak Mahfud MD diragukan ke-NU-annya. Pak Mahfud itu asli Madura, digembleng oleh ulama-ulama NU di Madura sejak kecil. Jadi kalau beliau diragkan ke-NU-annya sama saja dengan meragukan ke-NU-an orang Madura," jelas Wahid.(*)
BACA SELENGKAPNYA DI TRIBUN TIMUR CETAK EDISI RABU, 24 OKTOBER 2018