Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KPK Perkuat Kolaborasi Berantas Korupsi di Makassar

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Anti-Corruption Summit (ACS) 2018 selama tiga hari di Makassar, Sulawesi Selatan.

Penulis: Hasan Basri | Editor: Anita Kusuma Wardana
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif melepas peserta jalan santai dalam rangka Anti Coruption Summit II di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu, (21/10/2018). Acara ini juga dihadiri Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Umar Septono, Rektor UGM Prof Panut Mulyono, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, Rektor UNM Prof Husain Syam, serta Wali Kota Makassar dan tokoh penggiat anti korupsi. tribun timur/muhammad abdiwan 

Laporan wartawan Tribun Timur Hasan Basri

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Anti-Corruption Summit (ACS) 2018 selama tiga hari di Makassar, Sulawesi Selatan.

Acara hasil kerja sama KPK dan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin ini mengusung tema “Satu Pikir, Satu Aksi Lawan Korupsi”.

Kegiatan ini akan berfokus pada revitalisasi dan penguatan kapasitas pusat kajian antikorupsi.

Selain itu, melalui pertemuan ini diharapkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan komunitas masyarakat sipil semakin kuat.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif melepas peserta  jalan santai dalam rangka Anti Coruption Summit II di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu, (21/10/2018). Acara ini juga dihadiri Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Umar Septono, Rektor UGM Prof Panut Mulyono, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, Rektor UNM Prof Husain Syam, serta Wali Kota Makassar dan tokoh penggiat anti korupsi. tribun timur/muhammad abdiwan
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif melepas peserta jalan santai dalam rangka Anti Coruption Summit II di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu, (21/10/2018). Acara ini juga dihadiri Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Umar Septono, Rektor UGM Prof Panut Mulyono, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, Rektor UNM Prof Husain Syam, serta Wali Kota Makassar dan tokoh penggiat anti korupsi. tribun timur/muhammad abdiwan ()

Sebelum mengelar ACS, KPK telah mendahului kegiatan ini dengan mengadakan rapat steering committee dan seminar Call for Papers-Jurnal Integritas.

Peserta ACS 2018 terdiri dari 150 orang perwakilan pusat kajian antikorupsi, perwakilan perguruan tinggi, perwakilan komunitas masyarakat sipil dan para penggiat antikorupsi.

“Kami terus berupaya mengumpulkan inisiatif masyarakat guna meningkatkan terobosan yang bisa dilakukan bersama KPK. Kami juga akan menjamin keberlanjutan implementasinya,” kata Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif dalam jalan sehat antikorupsi di Makassar, Minggu, (21/10/2018).

Dalam kegiatan ini, KPK akan melakukan diseminasi dan konsolidasi program pencegahan korupsi berbasis perguruan tinggi bersama para peserta. Setiap forum diskusi pleno akan mengangkat topik yang berbeda-beda.

Topik yang akan dibahas dalam diskusi pleno, yakni peran kampus dan akademisi dalam mendorong kebijakan pemberantasan korupsi, penguatan kelembagaan antikorupsi di perguruan tinggi dan organisasi masyarakat sipil, peran perempuan dalam pemberantasan korupsi, dan gerakan antikorupsi berbasis masyarakat.

Kolaborasi dan diskusi ini akan menghasilkan kajian-kajian yang merupakan ide asli dari peserta untuk dikembangkan dan diimplementasikan selama dua tahun ke depan.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif melepas peserta  jalan santai dalam rangka Anti Coruption Summit II di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu, (21/10/2018). Acara ini juga dihadiri Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Umar Septono, Rektor UGM Prof Panut Mulyono, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, Rektor UNM Prof Husain Syam, serta Wali Kota Makassar dan tokoh penggiat anti korupsi. tribun timur/muhammad abdiwan
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif melepas peserta jalan santai dalam rangka Anti Coruption Summit II di Anjungan Pantai Losari Makassar, Minggu, (21/10/2018). Acara ini juga dihadiri Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Umar Septono, Rektor UGM Prof Panut Mulyono, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, Rektor UNM Prof Husain Syam, serta Wali Kota Makassar dan tokoh penggiat anti korupsi. tribun timur/muhammad abdiwan ()

Selain itu, ia berharap akan terbentuk pusat kajian antikorupsi baru yang siap menjadi pusat pembelajaran dan menjadi mitra pemerintah daerah dan masyarakat.

“Pusat kajian antikorupsi tak harus dibuat oleh fakultas hukum, yang terpenting adalah komitmen dalam mendukung pemberantasan korupsi,” kata Syarif.

Ini adalah kali ketiga KPK menggelar ACS. Sebelumnya, tahun 2016, KPK bekerjasama dengan Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan ACS ke-2 di Yogyakarta.

Fokusnya adalah pemetaan gerakan anti korupsi berbasis perguruan tinggi di Indonesia dan kembali mendorong perguruan tinggi untuk menjadi poros gerakan anti-korupsi.

ACS-2 dihadiri perwakilan dari 80 PT di Indonesia dan perwakilan organisasi masyarakat penggiat antikorupsi.

ACS di Yogyakarta menunjuk tiga koordinasi wilayah yaitu Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas, Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada, dan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Hasanuddin.

Tiga pusat kajian ini bertugas mendorong dan melakukan pendampingan di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved