Gempa Palu Donggala
BNPB: Kerugian Akibat Gempa dan Tsunami di Palu Capai Rp 13,82 Triliun
Sutopo memperkirakan dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana itu akan bertambah
Penulis: Hasan Basri | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur Hasan Basri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengkaji data kerugian akibat bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Hasil perhitungan sementara terhadap kerugian dan kerusakan akibat bencana berdasarkan data per 20/10/2018, mencapai lebih dari Rp 13,82 triliun," Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Kerugian ekonomi akibat bencana tersebut mencapai Rp 1,99 triliun dan kerusakan mencapai Rp 11,83 triliun.
Sutopo memperkirakan dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana itu akan bertambah, mengingat data yang digunakan adalah data sementara.
Baca: Update Gempa Palu: 2.113 Korban Meninggal, 1.309 Orang Belum Ditemukan
Dampak kerugian dan kerusakan akibat bencana ini meliputi lima sektor pembangunan yaitu kerugian dan kerusakan di sektor permukiman mencapai Rp 7,95 triliun.
Sektor infrastruktur Rp 701,8 milyar, sektor ekonomi produktif Rp 1,66 triliun, sektor sosial Rp 3,13 tiliun, dan lintas sektor mencapai Rp 378 milyar.
"Dampak kerugian dan kerusakan di sektor permukiman adalah paling besar karena luas dan masifnya dampak bencana," tuturnya.
Hampir sepanjang pantai di Teluk Palu bangunan rata tanah dan rusak berat.
Terjangan tsunami dengan ketinggian antara 2,2 hingga 11,3 meter dengan landaan terjauh mencapai hampir 0,5 km telah menghancurkan permukiman disana.
Begitu juga adanya amblesan dan pengangkatan permukiman di Balaroa.
Likuifaksi yang menenggelamkan permukiman di Petobo, Jono Oge dan Sibalaya telah menyebabkan ribuan rumah hilang.
Baca: Gempa Bumi 4,5 SR di Jayapura Papua Hari Ini, Tak Ada Peringatan Tsunami
Berdasarkan sebaran wilayah, kerugian dan kerusakan di Kota Palu mencapai Rp 7,63 triliun, Kabupaten Sigi Rp 4,29 triliun, Donggala Rp 1,61 triliun dan Parigi Moutong mencapai Rp 393 milyar.
"Untuk perhitungan kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana belum dilakukan perhitungan," tuturnya.
Diperkirakan untuk membangun kembali daerah terdampak bencana nantinya pada saat periode rehabilitasi dan rekonstruksi akan memerlukan anggaran lebih dari Rp 10 triliun.
"Tentu ini bukan tugas yang mudah dan ringan, namun Pemerintah dan Pemda akan siap membangun kembali nantinya. Tentu membangun yang lebih baik dan aman sesuai prinsip build back better and safer," sebut Sutopo.(San)