Gara-gara Kabar Gempa, Pantai Bira Bulukumba Sepi Pengunjung
Jika sebelumnya Satturi bisa mendapat penghasilan paling sedikit Rp 300 ribu perhari, kini Rp 50 ribu pun susah untuk ia dapatkan.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan TribunBulukumba.com, Firki Arisandi
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Satturi (46 tahun), satu dari sekian pedagang kaki lima (PKL) yang mangkal di kawasan wisata Tanjung Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, yang mengeluhkan sepinya pengunjung.
Kondisi ini kata Satturi, telah menjadi pemandangan sehari-hari di kawasan pantai berpasir putih di kaki pulau Sulawesi tersebut, sejak sepekan terakhir.
Hal itu bermula saat kabar gempa yang berpusat sekitar 57 kilometer di laut tenggara Bulukumba, mulai santer diberitakan, terlebih lagi saat isu hoax tentang gempa banyak beredar di media sosial (Medsos).
"Saat gempa itu, mulai-mi kurang pengunjung. Sekarang hanya satu dua orang yang datang," kata Satturi, Selasa (16/10/2018).
Jika sebelumnya Satturi bisa mendapat penghasilan paling sedikit Rp 300 ribu perhari, kini Rp 50 ribu pun susah untuk ia dapatkan.
Pedagang kopi, mi instan, dan pakaian pantai itu berharap, pemerintah segera memberikan informasi bahwa Bulukumba, khususnya Bira, masih aman.
Kepala Dinas Pariwisata Bulukumba, Muh Ali Saleng, juga membenarkan kondisi tersebut.
Ia mengaku telah menerima beberapa pengaduan dari pedagang maupun petugas loket
"Sepi memang kodong. Mungkin masyarakat masih takut. Karena belum lama ini terjadi gempa besar di Palu, kemudian juga ada berita gempa di Bulukumba," kata Ali Saleng. (*)