Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Palu Donggala

Tim PLN Pantang Pulang Sebelum Palu Donggala Terang Kembali

Sedikitnya 103 petugas lapangan dikirim ke Palu untuk berjuang bersama dengan tim pemulihan PLN dari seluruh Indonesia.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Mahyuddin
handover
Relawan PLN yang berasal dari Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palopo, Joko 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sudah 15 hari Tim Ranger PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar bertugas di Palu, Sigi, dan Donggala untuk memulihkan sistem kelistrikan.

Sedikitnya 103 petugas lapangan dikirim ke Palu untuk berjuang bersama dengan tim pemulihan PLN dari seluruh Indonesia.

Bukan hal yang mudah untuk bekerja di daerah yang sudah hancur akibat gempa.

Petugas PLN harus memperbaiki jaringan mulai dari pemancangan tiang, penarikan kabel, hingga penggantian gardu distribusi.

Baca: Gardu Induk Sidera Pulih, PLN Regional Sulawesi Perluas Penerangan di Palu

Seperti di daerah Marobo dan Donggala, bangunan serta tiang Jaringan Tengangan Menengah (JTM) roboh akibat gempa.

Tidak sedikit pula Gardu Distribusi yang rusak akibat terjangan tsunami.

Tim ranger PLN dari UIW Sulselrabar bergerak cepat untuk memperbaiki jaringan tersebut, mereka bekerja tanpa kenal lelah mulai dari pagi hingga malam hari.

Joko adalah salah satu relawan PLN yang berasal dari Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palopo yang rela meninggalkan keluarganya untuk dapat membantu masyarakat di Palu.

"Saya merasa senang dan bangga dapat menjadi bagian dalam tim pemulihan infrastruktur ketenagalistrikan tepatnya di daerah Petobo Kota Palu," kata Joko lewat rilis resmi humas PLN Minggu (14/8/2018).

Baca: Lazis Wahdah Sumbang Pengeras Suara, Azan Sudah Terdengar di Musala Darurat Donggala

Menurutnya, hal tersebut adalah misi kemanusiaan yang harus dia jalankan agar Palu dan sekitarnya dapat terang kembali.

Tantangan bagi tim ranger PLN adalah bekerja di daerah yang belum dikenal budayanya tetapi demi tugas dan kemanusiaan tetap harus dilaksakan walaupun resikonya juga besar.

Resiko itu antara lain, terjangkit virus penyakit akibat banyaknya korban meninggal dunia karena gempa dan tsunami.

Tak jarang mereka terbangun dini hari akibat gempa susulan yang terjadi.

Dengan tempat tidur seadanya berbaur dengan relawan kelistrikan dari seluruh penjuru Indonesia mereka tetap menunjukkan energi optimisme untuk mewujudkan Palu, Sigi, dan Donggala terang kembali.

Tim PLN bertekat, pantang pulang sebelum Sulteng terang kambali.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved