Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terungkap, Tinggi Tsunami di Palu Ternyata Mencapai Hingga 11,3 Meter

Update informasi gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Editor: Edi Sumardi
LOOP JAMAICA
Ilustrasi tsunami. 

TRIBUNNEWS.COM - Update informasi gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tsunami yang terjadi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah ketinggiannya bervariasi.

Titik tertinggi tsunami tercatat 11,3 meter, terjadi di Desa Tondo, Palu Timur, Kota Palu. 

Sebaliknya, titik terendah tsunami tercatat 2,2 meter, terjadi di Desa Mapaga, Kabupaten Donggala.

Baca: Profesor di Jepang Ingatkan Kemungkinan Gempa Bumi Cukup Besar Terjadi di Sulawesi dalam Waktu Dekat

Baik di titik tertinggi maupun titik terendah, tsunami menerjang pantai, menghantam permukiman, hingga gedung-gedung dan fasilitas umum.

Baca: Gempa di Bulukumba Hari Ini - Waspada Hoax Jalan Terbelah dan Rumah Hancur, Tetap Tenang

Akibat tsunami, gedung-gedung tersapu, permukiman luluh lantak, berbagai fasilitas umum hancur.

"Dengan kekuatan cukup besar, Tsunami datang dari sekitar Teluk Palu, menerjang pantai dan menghantam permukiman juga bangunan-bangunan lainnya," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Rabu (10/10/2018).

Sutopo mengatakan, wajar jika Kota Palu terdampak bencana paling parah lantaran tsunami di kota tersebut mencapai puncak tertingginya.

Tercatat, korban tewas paling banyak berada di Kota Palu.

Dari total 2.045 korban meninggal akibat bencana Sulteng, sebanyak 1.636 orang diantaranya berasal dari Kota Palu.

Namun demikian, selain ketinggian tsunami, kerusakan yang ditimbulkan akibat terjangan gelombang air laut tersebut juga dipengaruhi oleh topografi daerah.

Baca: Login di sscn.bkn.go.id - Inilah Syarat Terbaru Pendaftaran CPNS 2018, Awas Tidak Lolos, Catat

"Tsunami sampai ke daratan itu berbeda-beda, tergantung dari topografi daerah. Itulah yang mengakibatkan ada daerah yang sangat parah, ada yang tidak," ujar Sutopo.

Selain korban meninggal, gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (8/10/2018), juga mengakibatkan 671 orang hilang dan 10.679 orang luka berat.

Tercatat pula 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik. Tak hanya itu, sebanyak 67.310 rumah dan 2.736 sekolah rusak.

Serta terdapat 20 fasilitas kesehatan dan 12 titik jalan rusak berat.

Daftar Gempa dan Tsunami Pernah Terjadi di Sulawesi

Sutopo sebelumnya menyatakan, wilayah Sulawesi, khususnya Sulawesi Tengah menjadi daerah rawan gempa dan tsunami.

"Memang wilayah Sulawesi Tengah khusus wilayah Palu dan Donggala rawan terjadi gempa dan tsunami," kata Sutopo, dalam konferensi pers, di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).

Mengutip data dari handout yang dirilis BNPB melalui akun Instagram resminya, @bnpb_indonesia, berikut sejarah kejadian gempa dan tsunami yang pernah terjadi di Sulawesi.

1. 1 Desember 1927, gempa berkekuatan 6,5 magnitudo mengguncang Kota Palu dan sekitarnya.

Gempa berasal dari aktivitas tektonik watusampo yang berpusat di Teluk Palu.

Akibat kejadian ini, 14 orang meninggal dunia dan 50 orang luka-luka.

2. 30 Januari 1930, gempa mengguncang Pantai Barat Kabupaten Donggala.

Gempa ini mengakibatkan tsunami setinggi lebih dari 2 meter yang berlangsung selama 2 menit.

3. 14 Agustus 1938, ini adalah gempa paling besar dan dahsyat yang pernah mengguncang Sulawesi.

Gempa berkekuatan 6 magnitudo mengguncang Sulawesi Tengah dan berpusat di Teluk Tambu, Kecamatan Balaesang, Donggala.

Gempa ini mengakibatkan tsunami setinggi 8-10 meter di Pantai Barat Kabupaten Donggala.

Sebanyak 200 jiwa meninggal dunia, 790 rumah rusak, serta seluruh desa di pesisir pantai barat Donggala hampir tenggelam.

4. Tahun 1994, terjadi gempa di Sausu, Kabupaten Donggala.

5. 1 Januari 1996, dua tahun berselang terjadi gempa yang berpusat di Selat Makasar dengan kekuatan 7,4 magnitudo.

Gempa ini mengakibatkan tsunami yang menyapu pantai barat Kabupaten Donggala dan Toli-toli.

6. Tahun 1996, masih di tahun yang sama, gempa kembali terjadi dan melanda Desa Bangkir, Tonggolobibi, dan Donggala.

Gempa ini juga berdampak pada tsunami setinggi 3-4 meter dan membawa air laut sekitar 300 meter ke daratan.

Akibatnya, sembilan orang tewas dan sejumlah bangunan di Desa Bangkir, Tonggolobibi, dan Donggala rusak parah.

7. 11 November 1998, lagi-lagi Kabupaten Donggala dihantam gempa berkekuatan 5,5 magnitudo yang mengakibatkan ratusan bangunan rusak parah.

8. 24 Januari 2005, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Palu dan berpusat di 16 Km arah tenggara Kota Palu.

Gempa itu mengakibatkan 100 rumah rusak, satu orang meninggal, dan empat orang lainnya luka-luka.

9. 17 November 2008, gempa kembali terjadi dan berpusat di Laut Sulawesi.

Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo itu mengakibatkan empat warga Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, meninggal dunia.

10. 18 Agustus 2012, gempa yang melanda Kabupaten Sigi dan Pariga Montong menewaskan delapan jiwa.

Gempa tersebut berkekuatan 6,2 magnitudo.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved