Gempa Palu
Relawan Parepare Sebut Keluarga Pejabat Bebas Ambil Bantuan di BPBD Sulteng
Ternyata pihak yang leluasa mengambil logistik merupakan keluarga para pejabat lingkup pemerintah setempat.
Penulis: Mulyadi | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan Tribun Timur, Mulyadi
TRIBUN-TIMUR.COM, PAREPARE - Insiden dugaan pengusiran relawan di depan Kantor Bappeda Sulteng menjadi perbincangan.
Salah satu relawan asal Parepare, Abdillah angkat bicara mengenai adanya dugaan tidak mengenakkan bagi para relawan ini.
Relawan Yayasan Manusia Indonesia (YMI) berangkat membawa langsung bantuan ke Palu pada hari kedua pascagempa dan tsunami.
"Tiga tempat kami turunkan bantuan yang kami bawa ke Palu. Titik terakhir kami turunkan di Kantor BPBD," jelasnya, Kamis (11/10/2018).
Baca: Viral Video Pengusiran Relawan di Palu, Kepala Bappeda Sulteng: Lillahitaala, Saya Tak Pernah Usir
Baca: Gempa Palu - Soal Relawan BPBD Diusir dari Kantor Bappeda, Gubernur Sulteng Minta Maaf, Ini Katanya
Saat menurunkan bantuan ini, kata Abdillah, secara tidak sengaja melihat gudang BPBD yang masih penuh dengan logistik.
"Kami tidak sengaja. Ternyata gudang bagian dalam masih menumpuk logistik. Selama proses menurunkan bantuan, secara tidak sengaja kami melihat, pengungsi di kompleks ini secara leluasa mengambil logistik," ungkapnya.
Lalu, dicoba di cek, kata Abdillah, ternyata pihak yang leluasa mengambil logistik merupakan keluarga para pejabat lingkup pemerintah setempat.
"Penglihatan mata kami di titik ini, orang bisa mandi tiga kali sehari-hari dengan persediaan air yang ada dan bisa makan tiga kali sehari dengan bahan makanan dan minuman di tempat ini," ungkapnya.(*)