Gempa Palu Donggala
Cuma Pakai Sendal Jepit, Pasha 'Ungu' Wawali Palu Curhat, Ini Sangat Dibutuhkan Warga Sekarang
Cuma Pakai Sendal Jepit, Pasha 'Ungu' Wawali Palu Curhat Nasib Warganya, Ini Sangat Dibutuhkan Sekarang
Penulis: Hasan Basri | Editor: Mansur AM
Cuma Pakai Sendal Jepit, Pasha 'Ungu' Wawali Palu Curhat Nasib Warganya, Ini Sangat Dibutuhkan Sekarang
TRIBUN-TIMUR.COM, PALU - Relawan masih melakukan pencarian jenazah di hari ke-11 pasca gempa dan tsunami Palu-Donggala, Rabu (10/10/2018).
Rumah-rumah warga, yang masih utuh berdiri, masih sepi. Pertokoan juga masih tertutup. Pun sebagian besar perkantoran belum beroperasi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Palu untuk pertama kali menggelar jumpa pers terkait gempa-tsunami di Rumah Jabatan Wakil Wali Kota Jl Balaikota, kemarin.
Baca: KABAR TERBARU Gempa Bumi Hari Ini 7,0 SR Guncang Papua Nugini, 5 Jam Setelah Situbondo, Soal Tsunami
Baca: Gempa Bumi Hari Ini - Beberapa Jam Setelah Situbondo, Gempa 7,0 SR Guncang Papua Nugini
Baca: Login di Sscn.bkn.go.id - 15 Link Kisi-kisi atau Contoh Soal CPNS 2018, Download Gratis Sekarang!
Jumpa pers dihadiri Wali Kota Palu Hidayat Lamakarat dan Wakil Wali Kota Palu Sigit ‘Pasha’ Purnomo Said.
Puluhan perseonel SAR dibantu aparat TNI menyusuri reruntuhan bangunan dan timbunan lumpur di Petobo dan Balaroa, Sulawesi Tengah (Sulteng).
"Kemarin untuk wilayah Petobo saja ada ditemukan 74 jenazah. Tapi kita belum bisa prediksi apa masih ada," kata Komandan Tim Basarnas, Atitus Charles Tibe.
Atitus mengaku dalam proses evakuasi ini mengalami kendala dalam pencarian karena tidak mengetahui titik atau spot korban tertimbun.
"Sekarang kita hanya mengandalkan penciuman. Kalau ada tanda-tanda seperti lalat, kita fokus di situ dan upayakan temukan jenazah," kata Atitus.
Di Balaroa, Tim Basarnas mencari jenazah menggunakan alat berat.
Di Jogo One, peralatan berat amphibi yang dikerahkan Basarna Pusat tak berdaya mengevakuasi korban yang diperkirakan tertimbun lumpur.
“Di Jono Oge, personel kami kesulitan untuk melakukan evakuasi meskipun dengan menggunakan alat berat amphibi. Medan berlumpur dan kondisi tanah labil menyulitkan alat berat untuk beroperasi,” kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo, sebelum menyampaikan secara resmi penutupan masa operasi evakuasi.
Hari Rabu (10/10/2018) sore, Basarnas pusat resmi menutup proses evakuasi. Basarnas Pusat menyerahkan tugas kepada Basarnas Kota Palu.
Distribusi Logistik
Wali Kota Palu meminta pedagang secepatnya kembali ke Palu untuk membuka toko.
"Kami berharap kepada semua pemilik toko yang mengungsi keluar dari Palu agar segera kembali dan membuka tokonya supaya aktifitas perekonimian segera kembali puli," kata Hidayat di samping Pasha.