Gempa di Donggala
Pemkab Bantaeng Tampung 23 KK Pengungsi Palu
Mereka pulang ke Bantaeng dan numpang di rumah-rumah sanak keluarganya karena rumah tinggal mereka di Palu telah hancur.
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Pemkab Bantaeng melalui Dinas Sosial (Dinsos) mencatat telah ada 23 keluarga korban gempa dari Sulawesi Tengah (Sulteng) yang mengungsi di Bantaeng.
Kadis Sosial Bantaeng, A Irvandi Langgara mengatakan bahwa dari 23 keluarga itu berjumlah 69 orang yang merupakan warga Bantaeng asli tetapi telah menetap dan memiliki KTP di Palu.
"Hingga kini kami mencatat ada 23 KK pengungsi dari Palu yang mengungsi ke Bantaeng," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Selasa (9/10/2018).
Menurutnya, mereka pulang ke Bantaeng dan numpang di rumah-rumah sanak keluarganya karena rumah tinggal mereka di Palu telah hancur.
Baca: Cerita Pengungsi Korban Gempa dan Tsunami Donggala, Lari ke Gunung dan Cuma Makan Pisang
Baca: Kejari Pangkep Desak Pemkab Segera Sekolahkan Anak-anak Pengungsi Palu
Sehingga berdasarkan instruksi dari Bupati Bantaeng, Ilham Azikin. Para korban bencana bakal difasilitasi pelayanan kesehatan, kependudukan maupun kebutuhan makan sehari-hari.
"Jadi pak bupati instruksikan untuk memberi pelayanan dasar dari para pengungsi, termasuk administrasi kependudukan," tambahnya.
Tidak hanya itu, tetapi Pemkab juga menyiapkan rumah penampungan untuk mereka di Rusunawa Mattoanging, Desa Bonto Jai, Kecamatan Bissappu.
Rumah itu disiapkan untuk mereka yang tidak tertampung pada rumah warga atau sanak keluarga mereka.(*)