Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Bumi di Bulukumba Sulawesi Selatan, BNPB: Tetap Tenang, Kerusakan Itu di Sulawesi Tengah

Gempa bumi berkekuatan 4,8 SR terjadi di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Ahad atau Minggu (7/10/2018).

Editor: Edi Sumardi
Ilustrasi gempa bumi di Bulukumba, Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Gempa bumi berkekuatan 4,8 SR terjadi di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Ahad atau Minggu (7/10/2018).

BMKG mencatat bahwa gempa kembali dirasakan di Bulukumba pada jam 15.39 WIB pada hari yang sama, dengan kekuatan gempa 4,4 SR.

Pascagempa yang terjadi di Bulukumba tersebut, rupanya netizen diresahkan tentang beredarnya foto dan video kerusakan yang diklaim akibat dari gempa berkekuatan 4,8 tersebut.

Foto dan video tersebut menampilkan jalanan yang terbelah, rumah hancur, dan kepanikan luar biasa.

Baca: Gempa di Bulukumba Hari Ini - Waspada Hoax Jalan Terbelah dan Rumah Hancur, Tetap Tenang

Baca: Buat Status Yess Gempaki Bulukumba Amin, Pemuda Desa Sangkala Bulukumba Ditangkap Polisi

Karena itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menghimbau masyarakat untuk tetap tenang.

Sutopo menjelaskan bahwa dokumentasi video itu bukanlah keadaan yang terjadi akibat pascagempa Bulukumba, melainkan gempa 7,4 SR di Palu, Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) sore.

"Jika gempanya kecil pasti tidak menimbulkan dampak. Hampir setiap hari terjadi gempa di Indonesia. Rata-rata 5 ribu hingga 6 ribu kali kejadian gempa dalam setahun di Indonesia. Jadi jangan terlalu takut dan berpikir negatif saat mendengar adanya informasi ada gempa. BNPB dan BMKG pasti menyampaikan kepada masyarakat," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/10/2018).

Baca: Akhirnya Presiden Jokowi Blak-blakan soal Tudingan Dirinya PKI, Anti Islam, Hingga Antek Asing

Baca: Evi Masamba Segera Menikah, tapi Tantenya Sampaikan Kabar Kurang Baik

Sementara itu, gempa berkekuatan antara 4,0-4,9 SR dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar, serta kerusakan tidak terlalu signifikan, mengutip Wikipedia.

Kerusakan terjadi pada gempa berkekuatan di atas 5 SR, dengan cakupan area yang beragam.

Berikut rincian rentang kekuatan gempa dalam skala richter beserta efek gempa yang terjadi.

< 2.0 : Gempa kecil , tidak terasa

2.0-2.9 : Tidak terasa, namun terekam oleh alat

3.0-3.9 : Seringkali terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan

4.0-4.9 : Dapat diketahui dari bergetarnya perabot dalam ruangan, suara gaduh bergetar. Kerusakan tidak terlalu signifikan.

5.0-5.9 : Dapat menyebabkan kerusakan besar pada bangunan pada area yang kecil. Umumya kerusakan kecil pada bangunan yang didesain dengan baik

6.0-6.9 : Dapat merusak area hingga jarak sekitar 160 km

7.0-7.9 : Dapat menyebabkan kerusakan serius dalam area lebih luas

8.0-8.9 : Dapat menyebabkan kerusakan serius hingga dalam area ratusan mil

9.0-9.9 : Menghancurkan area ribuan mil

10.0-10.9 : Terasa dan dapat menghancurkan sebuah benua

11.0-11.9 : Dapat terasa di separuh sisi bumi. Biasanya hanya terjadi akibat tumbukan meteorit raksasa. Biasanya disertai dengan gemuruh. Contohnya tumbukan meteorit di teluk Chesepeak.

12.0-12.9 : Bisa terasa di seluruh dunia. Hanya terekam sekali, saat tumbukan meteorit di semenanjung Yucatan, 65 juta tahun yang lalu yang membentuk kawah Chicxulub

> 13.0 : Belum pernah terekam.

Silakan Baca, Inilah Doa saat Gempa

Lalu, apa doa saat gempa bumi?

Sebagaimana dikutip dari laman Nu.or.id, KH Abdul Karim atau Gus Karim, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Azzayadi, Solo, Jawa Tengah pada tahun 2017 lalu  membagikan sebuah doa beberapa saat setelah terjadi gempa bumi di Sukabumi, Jawa Barat.

Doa itu diberinya judul 'Doa Ketika Gempa Bumi' yang dikirim via grup WhatsApp 'Saya NU'.

Selengkapnya doa itu sebagai berikut:

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢّ ﺇِﻧّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻬَﺎ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ؛ ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ، ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ

Allâhumma innî asaluka khairaha wa khaira mâ fîhâ, wa khaira mâ arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihâ, wa syarri mâ fîhâ wa syarri mâ arsalta bihi

Terjemahannya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini."

"Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.

Tips Selamatkan Diri saat Gempa

Gempa bumi bisa terjadi di mana saja.

Oleh karena itu, kita perlu melakukan antisipasi saat gempa bumi terjadi.

Berikut tindakan yang perlu kamu lakukan saat gempa terjadi.

1. Tetap tenang

Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!

Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah spot yang aman untuk berlindung.

2. Di dalam rumah

Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.

Meja adalah tempat terbaik untuk berlindung dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.

Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.

Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.

3. Di luar ruangan

Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.

Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.

Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.

4. Di kerumunan

Gempa bisa terjadi kapan saja.

JIka saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.

Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.

5. Di gunung atau dataran tinggi

Jika gempa terjadi saat kamu sendang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.

Hidari daerah dekat lereng karena dipastikan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.

6. Di laut

Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.

Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.

7. Di dalam kendaraan

Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.

Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved