Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pohon yang Jadi Saksi Bisu Video Mesum Mahasiswi UIN Bandung Ditebang, ini Kata Pihak Kampus

Apakah pohon tersebut ditebang untuk menghilangkan jejak lokasi adegan mesum yang terekam dalam Video Mesum UIN Bandung?

Editor: Ilham Arsyam
Video mesum anak UIN Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Adegan dalam video mesum UIN Bandung dilakukan di lingkungan kampus.

Video mesum UIN Bandung ini kini menjadi viral.

 

Pelakunya adalah pasangan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Dalam video yang berdurasi 10 detik itu, kedua pelaku itu melakukan hal tidak senonoh dan direkam oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan ciri-ciri tempat dan pohon yang ada di Video Mesum UIN Bandung, lokasi mesum berada di belakang gedung perkuliahan V Adab dan Humaniora Kampus I Uin Bandung.

Baca: Ini Kronologi Pengeroyokan Ratna Sarumpaet Menurut Jubir Prabowo-Sandi

Di video asusila tersebut, terdapat sebuah pohon yang menjadi saksi bisu jejak mereka.

Namun saat meninjau lokasi kejadian pohon tersebut ternyata sudah ditebang.

Apakah pohon tersebut ditebang untuk menghilangkan jejak lokasi adegan mesum yang terekam dalam Video Mesum UIN Bandung?

Video mesum viral melalui media sosial, diduga dilakukan di kampus di Bandung.
Video mesum viral melalui media sosial, diduga dilakukan di kampus di Bandung. (Istimewa)

Saat dimintai konfirmasi kepada pihak Kampus UIN SGD Bandung terkait pohon ditebang itu, pihak Kepala Biro AUPK UIN SGD, Jaenudin mengatakan, bukan pihak kampus yang menebang pohon tersebut.

"Saya enggak tau ya masalah pohon ditebang itu," ujar Kepala Biro AUPK UIN SGD, Jaenudin saat ditemui Tribun Jabar di Kantor UIN SGD Bandung, Senin (1/10/2018).

Sementara pihak kampus UIN SGD Bandung mengaku tidak mengetahui pohon yang ditebang tersebut, diduga untuk menghilangkan jejak pada kasus video asusila tersebut.

Keamanan Kampus Diperketat

Pasca viralnya video mesum mahasiswa UIN SGD Bandung, pihak kampus akan memperketat pengawasan keamanan dalam lingkungan kampus.

Kepala Biro AUPK UIN SGD, Jaenudin, mengatakan pihak kampus UIN SGD sudah memberikan tugas kepada pihak keamanan untuk berjaga siang dan malam.

Baca: TERBARU Gempa Bumi Terkini Hari ini 4,8 SR di Luwu Timur & 2,4 SR di Ambon

"Pihak kami sudah memberikan tugas kepada pihak keamanan untuk jaga siang dan malam, persoalannya kejadian ini hari minggu, (30/9/2018)," ujar Jaenudin saat ditemui Tribun Jabar di Kantor UIN SGD, Kita Bandung , Senin (1/10/2018).

Jaenudin menuturkan pelaku diduga ada kegiatan akademis pada waktu itu.

Selanjutnya, pihak kampus akan menunggu hasil penyelidikan oleh Dema Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati dan pihak Fakultas Adab dan Humaniora berita acaranya.

Baca: Kesaksian Fadli Zon Tentang Pengeroyokan Ratna Sarumpaet di Bandung, Dilakukan 2-3 Pria

Ia juga mengatakan, belum ada CCTV di lokasi perbuatan asusila itu terjadi.

"Untuk di sektor itu tidak ada, tapi di tempat-tempat yang strategis ada," ujarnya.

Jaenudin menambahkan adanya kejadian itu, pihaknya akan menambah pengawasan lebih baik dari segi keamanan oleh satpam maupun pengawasan melalui CCTV.

Sarankan Pelaku Tak Dipecat

Video mesum UIN Bandung kini sudah menjadi perbicangan serius pihak Rektorat Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung.

Pihak kampus UIN Bandung mengakui bahwa pasangan mahasiswa dalam Video Mesum UIN Bandung itu adalah mahasiswanya.

Akan ada sanksi yang bakal diterima oleh kedua mahasiswatersebut.

Menanggapi hebohnya video mesum UIN Bandung itu, Senat Mahasiswa UIN Bandung mengeluarkan 7 sikap.

Dalam rilis yang diterima Tribunjabar.id, Selasa (2/10/2018), Ketua SEMA-UIN Bandung, Acep Jamaludin, menyarankan kepada pihak Rektorat UIN Bandung untuk tidak mengambil langkah drop out (DO) terhadap pelaku mahasiswa video tersebut.

Karena menurutnya pelaku juga memiliki posisi sebagai korban dari kejahatan moral yang mesti diperbaiki kampus sebagai lembaga pendidikan.

"Mengingat perilaku tersebut merupakan kejahatan moral yang mesti diperbaiki kampus sebagai lembaga pendidikan," jelasnya.

Adapun enam sikap lainnya di antaranya, pihaknya telah mengambil sikap pertama, mengusut dan menginvestigasi secara tuntas orang-orang yang terlibat dalam kejadian tersebut, baik pasangan korban ataupun penyebar video.

Kedua, mendorong pihak kampus untuk melindungi korban dan penyebar video dengan melindungi mereka dari aksi main hakim sendiri.

Pohon di lokasi yang diduga sebagai tempat mesum di dalam kampus sudah ditebang.
Pohon di lokasi yang diduga sebagai tempat mesum di dalam kampus sudah ditebang. (Tribun Jabar/Syarif Pulloh Anwari)

Ketiga, mengajak seluruh civitas akademika UIN SGD Bandung untuk menghapus stigma negatif terhadap korban, dan mengutuk segala bentuk intimidasi terhadap korban (dengan menghapus file foto dan video).

Keempat, mendorong Pusat Studi Gender dan Anak yang berada di bawah naungan LP2M untuk merehabilitasi dan memberikan pembinaan terhadap korban.

Kelima, mendorong DEMA-UIN SGD melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Mahasiswa (Menkumham) untuk membantu menyelesaikan masalah serta memberikan sikap terhadap kejadian tersebut.

Keenam, meminta agar pihak kampus dan kepolisian dapat mengusut tuntas dan melakukan investigasi terhadap segala kejadian-kejadian pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen terhadap mahasiswa yang sampai saat ini belum pernah diusut sama sekali.

Dari kasus tersebut, sebagai Ketua Sema UIN Bandung, dirinya menyarankan ketujuh sikap tersebut agar dipertimbangkan dan diambil pihak Rektorat.

"Sebagai lembaga pendidikan, kampus mestinya memperbaiki yang salah, bukan membuang mereka yang melakukan kesalahan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved