Kronologi Lengkap Gempa 3,1 SR di Sinjai Sulsel, Berikut Penjelasan BMKG Soal Tsunami & Respon Warga
Kronologi Gempa 3,1 SR di Sinjai Sulsel, Berikut Penjelasan BMKG Soal Tsunami dan Respon Warga
Kronologi Gempa 3,1 SR di Sinjai Sulsel, Berikut Penjelasan BMKG Soal Tsunami dan Respon Warga
TRIBUN-TIMUR.COM - Gempa Bumi terjadi di Kabupaten Sinjai, Senin (1/10/2018) pukul 19:39:04 WITA malam ini.
Dikutip dari BMKG Sulsel, gempa ini berkekuatan 3,1 skala Richter.
Adapun pusat gempa 5.17 Lintang selatan 120.45 Bujur Timur sekitar 37 km Timur Laut Sinjai Sulsel.
Warga yang merasakan getaran gempa di Sinjai, langsung berlarian karena panik.

"Ada memang getaran mirip gempa sekitar lima menit dirasakan warga makanya warga panik berhamburan keluar rumah," kata Kepala Bidang Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sinjai, Ahmad Karim.
Berdasarkan pengamatan BMKG di kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi dangkal ini terjadi akibat aktivitas Sesar Walanae.
Guncangan gempabumi dirasakan di wilayah pesisir Kecamatan TelluLimpoe Sinjai Timur sebesar I SIG-BMKG (II MMI).
"Benar telah terjadi gempa di wilayah Sinjai," kata Prakirawan BMKG wilayah IV Makassar, Siswanto.
Siswanto mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan terus mengikuti informasi BMKG.
Khususnya masyarakat di pesisir pantai dihimbau agar tidak terpancing isu, karena gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
Mengungsi
Warga Desa Pattongko, Kecamatan Tellulimpoe, Kecamatan Sinjai Timur dan Kabupaten Sinjai merasakan adanya getaran gempa, Senin (1/10/2018).
Peristiwa ini sekitar pukul 19.39 Wita tadi. Terkait getaran tersebut warga di dua kecamatan itu mulai cemas dan panik.
Atas peristiwa itu warga pesisir Sinjai ini mulai mengungsi di desa yang berada di dataran tinggi Sinjai.
Seperti yang ditemui di Desa Era Baru Kecamatan Tellulimpoe, sejumlah warga asal Desa Pattongko mengungsi di rumah kerabat mereka di desa itu.
"Kami ke sini karena takut tsunami setelah gempa tadi," kata salah seorang warga Pattongko yang mengungsi di Desa Era Baru, Junaedah.
Kepala Bidang BNPBD Sinjai Ahmad Karim sudah turun mengimbau warga agar tetap waspada dan tenang sambil menunggu informasi setiap saat dari BMKG.
Daftar Gempa dan Tsunami Pernah Terjadi di Sulawesi
Sementara, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, wilayah Sulawesi, khususnya Sulawesi Tengah menjadi daerah rawan gempa dan tsunami.
"Memang wilayah Sulawesi Tengah khusus wilayah Palu dan Donggala rawan terjadi gempa dan tsunami," kata Sutopo, dalam konferensi pers, di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Mengutip data dari handout yang dirilis BNPB melalui akun Instagram resminya, @bnpb_indonesia, berikut sejarah kejadian gempa dan tsunami yang pernah terjadi di Sulawesi.
Daftar Peristiwa Gempa Bumi
1. 1 Desember 1927, gempa berkekuatan 6,5 magnitudo mengguncang Kota Palu dan sekitarnya.
Gempa berasal dari aktivitas tektonik watusampo yang berpusat di Teluk Palu.
Akibat kejadian ini, 14 orang meninggal dunia dan 50 orang luka-luka.
2. 30 Januari 1930, gempa mengguncang Pantai Barat Kabupaten Donggala.
Gempa ini mengakibatkan tsunami setinggi lebih dari 2 meter yang berlangsung selama 2 menit.
3. 14 Agustus 1938, ini adalah gempa paling besar dan dahsyat yang pernah mengguncang Sulawesi.
Gempa berkekuatan 6 magnitudo mengguncang Sulawesi Tengah dan berpusat di Teluk Tambu, Kecamatan Balaesang, Donggala.
Gempa ini mengakibatkan tsunami setinggi 8-10 meter di Pantai Barat Kabupaten Donggala.
Sebanyak 200 jiwa meninggal dunia, 790 rumah rusak, serta seluruh desa di pesisir pantai barat Donggala hampir tenggelam.
4. Tahun 1994, terjadi gempa di Sausu, Kabupaten Donggala.
Baca: Komisi E DPRD Sulsel Minta Pemprov dan Daerah Bantu Korban Gempa Sulteng
Baca: Takut Barangnya Hilang, Korban Gempa Asal Soppeng Pilih Bertahan di Palu
Baca: Update Gempa Palu: Kodam Merdeka Rilis Data Korban Meninggal 3 Daerah di Sulteng, Ini Rinciannya
5. 1 Januari 1996, dua tahun berselang terjadi gempa yang berpusat di Selat Makasar dengan kekuatan 7,4 magnitudo.
Gempa ini mengakibatkan tsunami yang menyapu pantai barat Kabupaten Donggala dan Toli-toli.
6. Tahun 1996, masih di tahun yang sama, gempa kembali terjadi dan melanda Desa Bangkir, Tonggolobibi, dan Donggala.
Gempa ini juga berdampak pada tsunami setinggi 3-4 meter dan membawa air laut sekitar 300 meter ke daratan.
Akibatnya, sembilan orang tewas dan sejumlah bangunan di Desa Bangkir, Tonggolobibi, dan Donggala rusak parah.
7. 11 November 1998, lagi-lagi Kabupaten Donggala dihantam gempa berkekuatan 5,5 magnitudo yang mengakibatkan ratusan bangunan rusak parah.
8. 24 Januari 2005, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Palu dan berpusat di 16 Km arah tenggara Kota Palu.
Gempa itu mengakibatkan 100 rumah rusak, satu orang meninggal, dan empat orang lainnya luka-luka.
9. 17 November 2008, gempa kembali terjadi dan berpusat di Laut Sulawesi.
Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo itu mengakibatkan empat warga Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, meninggal dunia.
10. 18 Agustus 2012, gempa yang melanda Kabupaten Sigi dan Pariga Montong menewaskan delapan jiwa.
Gempa tersebut berkekuatan 6,2 magnitudo.(*)