Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa dan Tsunami Palu Donggola

Tiga Hari Batal ke Palu, Warga Menumpuk di Lanud Hasanuddin

Dengan harapan akan diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Herkules milik TNI AU.

Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Sejumlah warga yang menumpuk di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar di Mandai, Maros, batal diberangkatkan ke Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).

Mereka datang ke Lanud sejak Sabtu pekan lalu atau setelah gempa bumi, dengan harapan akan diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Herkules milik TNI AU.

Para warga dari berbagai daerah di Sulsel tersebut, rela begadang demi menunggu kejelasan pemberangkan ke Palu. Mereka memilih baring-baring di area Lanud.

Warga Sulsel ingin ke Palu untuk mencari keluarganya yang hilang. Bahkan, beberapa diantarnya mendapat kabar, jika ada keluarganya meninggal akibat tsunami.

Tidak adanya kepastian pemberangkatan, membuat calon penumpang mulai geram. Bahkan warga tersebut, mulai nekat adu jotos dengan petugas.

Seorang warga, Awal mengaku sudah tidak sabar lagi lantaran tidak adanya kejelasan pemberangkatan. Dia sudah beberapa kali menemui petugas, namun hasilnya nihil.

"Saya sudah tiga hari di sini, sejak Sabtu lalu. Saya juga sudah terdaftar, namun sampai sekarang belum diberangkatkan juga, kita hanya dibohongi sama petugas," katanya.

Lanud lebih mendahulukan relawan dibanding keluarga korban. Padahal warga yang akan berangkat ke Palu, juga ingin mencari keluarga yang hlang.

Awal sudah beberapa kali menghubungi keluarganya di Palu dengan menggunakan ponsel. Namun nomor ponsel yang dihubungi tidak pernah aktif.

"Makanya kami sangat was-was. Kami ingin segera sampai di sana. Semua orang yang kehilangan keluarga, pasti akan sedih dan was-was. Sementara tidak ada kejelasan," katanya.

Mirisnya, sejumlah warga tidur dan menginap di sembarang tempat yang berdekatan dengan Lanud. Mereka tidak mendapat tenda atau terpal pengalas.

Awal beraharap, para warga segera diberangkatkan menuju Palu. Jika terus bermalam di Lanud, warga akan kesusahan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved