Porda Pinrang 2018
Aduh, Handphone Pelatih Pencak Silat Jeneponto Raib Saat Technical Meeting
Sibuk melobi agar atletnya tetap dimainkan, Andriani pun lengah dan lupa tempat menaruh handphone yang digenggamnya.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNJENEPONTO.COM, PINRANG - Handphone pelatih Pencak Silat Jeneponto, Andriani, raib saat mengikuti technical meeting di lokasi pelaksanaan Porda Sulsel ke-XVI, Kabupaten Pinrang, Sabtu malam.
Hal itu diungkapkan Andriani, melalui asistennya Ahmad Jayadi, kepada TribunJeneponto, Senin (24/9/2018) malam.
"Pada saat itu dilaksanakan technical meeting dan ada masalah pada malam itu. Yaitu (atlet) Jeneponto yang berkasus di Pra Porda, dari seluruh kabupaten sisa tiga kabupaten yang tidak setuju untuk dimainkan di Porda," ujar Andriani.
Perdebatan pun terjadi. Andriani bersama timnya bersikukuh agar atletnya bernama Ardianto tetap dimainkan di kelas G putra lantaran memgaku telah mendapat surat keputusan (SK) hasil banding dari pengurus IPSI Sulsel dan KONI Sulsel.
"Jadi pada saat itu saya berdebat dan technical meeting dihentikan, jadi saya dengan dewan dengan (official) Sinjai berbicara dengan Pemprov IPSI Sulsel mengenai masalah yang pernah terjadi di Pra Porda," ujarnya.
Sibuk melobi agar atletnya tetap dimainkan, Andriani pun lengah dan lupa tempat menaruh handphone yang digenggamnya.
"Karena situasi tegang dan saya pun oleng dengan masalah tadi (kisruh) tidak fokus dengan HP saya. Ditambah juga dengan perjalan jauh dari Jeneponto, karena kita baru tiba lansung diarahkan pemeriksaan berkas dan technical meeting," tuturnya.
Namun, perjuangan Andriani meladeni protes dari tiga kabupaten lainnya membuahkan hasil. Atlet Pencak Silat Jeneponto Ardianto tetap dimainkan di ajang empat tahunan itu.
Handpone Oppo S7 yang dibawa Andriani rupanya bukan miliknya, alias handphone pinjaman.
"Itu hpnya anaknya Icha (kerabat Andriani) yang dipinjam, handponenya pelatih ibu Andriani rusak waktu masih TC di gor," ungkap Jayadi.
Ia pun mengaku telah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara dan telah mengumumkan berulang kali namun tidak kunjung membuahkan hasil.