Ini 5 Oknum Bobotoh Terduga Pelaku Pengeroyokan Haringga Sirila, Lihat Ekspresinya di Kantor Polisi!
Sebanyak lima oknum yang diduga pelaku pengeroyokan terhadap seorang anggota The Jak Mania telah digelandang
Inilah 5 Terduga Pelaku Pengeroyokan Haringga Sirila, Jakmania yang Tewas Jelang Laga Persib vs Persija
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak lima oknum yang diduga pelaku pengeroyokan terhadap seorang anggota The Jak Mania telah digelandang ke Mapolrestabes Bandung, Minggu (23/9/2018) malam.
Menurut keterangan Wakasatreskrim Polrestabes Bandung, Kompol Supadma, kelima orang ini merupakan pelaku pengeroyokan yang menewaskan satu korban bernama Haringga Sirila (23).
"Mereka yang terlibat aksi pengeroyokan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) tadi," ujar Wakasatreskrim Kompol Supadma di Gedung Reskrim Polrestabes Bandung.
Dari keterangan yang didapat BolaSport.com dari Tribun Jabar, anggota polisi mulai mendata kelima tersangka tersebut.
Identitas mereka di antaranya bernama Aditya (19), Satria (18), Satria (17) serta Goni Abdurahman (20). Sementara satu orang lagi belum teridentifikasi identitasnya.
Selain lima tersangka tersebut, tampak lima orang lain ditempatkan terpisah. Namun, dari keterangan seorang anggota, kelima orang tersebut merupakan saksi mata kejadian.
"Mereka saksi," ujar seorang anggota kepolisian.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Maulana, telah mengidentifikasi identitas korban.
Ia adalah Haringga Sirila (23), warga Bangunusa Kelurahan Cengkareng Timur Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

"Dari identitas yang kami peroleh, korban tercatat sebagai warga Jakarta Barat," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris Maulana
"Tapi saya belum bisa memberikan keterangan apakah korban pendukung Persija atau bukan. Bisa saja korban sedang belajar di Bandung dan nonton bola di sini. Nanti setelah pemeriksaan selesai baru ketahuan," ujar Yoris menambahkan.
Baca: Live MNC TV! Berikut Prediksi Susunan Pemain Timnas U-16 Indonesia vs Vietnam
Kronologi kejadian
Menurut keterangan dari suporter yang berada di Gelora Bandung Lautan Api (GLBA) pukul 13.00 ada salah satu orang yang dikejar oleh oknum supoter Persib Bandung.
Oknum suporter Persib yang berjumlah banyak itu berteriak kalau orang yang dikejar merupakan anggota The Jak Mania atau pendukung Persija Jakarta.
Korban yang dikejar sempat meminta tolong kepada tukang bakso di sekitar stadion.
Namun oknum suporter lain kemudian melakukan pengeroyokan dengan memukul menggunakan balok kayu, piring, botol dan benda-benda lainnya.
Baca: Prakiraan Line Up Timnas U-16 vs Vietnam, Bukan Supriadi, ini Tandem Bagus Kahfi di Lini Depan
Korban yang hanya sendirian kemudian tewas di tempat dengan keadaan yang mengenaskan.
Kemudian anggota Polrestabes Bandung saat ini telah melakukan upaya penangkapan para pelaku pengeroyokan.
Berkat video yang beredar, polisi sementara telah mengamankan enam orang yang diduga pelaku pengeroyokan.
Kemudian jenazah korban langsung dibawa ke RS Sartika Asih untuk dilakukan otopsi.
Gubernur Anies Baswedan Angkat Bicara
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berpesan kepada The Jak Mania untuk tetap tenang pasca insiden yang menimbulkan satu korban meninggal pada laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018).
Harlingga Sirla, anggota The Jak Cengkareng menjadi korban pengeroyokan oleh oknum bobotoh.
Oknum bobotoh menganiaya Harlingga dengan menggunakan balok kayu, piring, dan benda-benda lainnya.
Akibat tindakan kriminal tersebut, nyawa Harlingga melayang di tempat dengan mengenaskan.
Kematian Harlingga menjadi perhatian dari banyak pihak, termasuk dari tim lain dan suporter.
Ada anggotanya yang menjadi korban jiwa pada duel el classico itu, Anies Baswedan memberikan pesan kepada The Jak Mania untuk tetap tenang.
"Kita dukung penyelidikan penuh dan penindakan tegas di jalur hukum. Untuk itu kami minta seluruh Jakmania tetap tenang, kita tunjukkan kita adalah pendukung yang bermartabat," tulis Anies dikutip BolaSport.com dari akun Instagram miliknya.
Orang nomor satu di DKI Jakarta itu juga mengajak agar memberikan kepercayaan kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kita percayakan penyelesaian oleh aparat penegak hukum dan pengadilan terhadap para pelaku untuk mempertanggungjawabkan tindakannya di muka hukum," tulisnya lagi.
Reaksi Keluarga
The Jak Mania asal Cengkareng itu meninggal di luar Stadion GBLA sebelum pertandingan bertajuk El Clasico Indonesia itu digelar pukul 16.00 WIB.
Suasana haru pun datang di kediaman almarhum di daerah Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (23/9/2018) malam.
Sang Ibu dari Haringga, Mira, mengetahui anak bontotnya itu meninggal setelah pertandingan.
Mira mengatakan anak terakhir dari dua saudara itu memang sangat mencintai Persija.
Haringga yang masih berusia 23 tahun selalu menyempatkan diri ketika Persija bertanding di mana saja.
“Haringga itu kalau menonton bola, kemana saja dikejar, ya Allah,” kata Mira kepada wartawan.
“Kalau dia salah, dia suka menyiumin jempol saya,” ucap Mira menambahkan.
Pihak keluarga sepertinya tidak tahu bahwa Haringga akan mendukung Persija di Bandung.
Padahal sebelumnya, pihak Persija dan PP The Jak Mania sudah melarang anggotanya untuk tidak datang ke kandang Maung Bandung.
Salah satu tetangga Haringga, M Priyatno, mengatakan almarhum merupakan sosok pendiam ketika berada di lingkungannya.
Hanya saja, Haringga memang tidak pernah beramai-ramai untuk pergi kemana pun.
Melihat dari instastory Haringga, ia sepertinya pergi ke Bandung tanpa ditemani temannya.
Terakhir kali ia update sudah berada di Bandung setelah melakukan perjalanan menaiki kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (23/8/2018) pagi.
“Dia orangnya tidak neko-neko, memang kalau kemana saja lebih sering sendiri,” kata Priyatno.
Priyatno mengatakan bahwa sebelum almarhum pergi ke Bandung, sang ibunya sempat menanyakan.
Namun, almarhum hanya bilang mau pergi tanpa menyebutkan tujuannya.
“Ditanya sama ibunya hanya bilang mau pergi, itu aja,” kata Priyatno.
“Keluarga kaget ketika mendengar almarhum meninggal karena nonton bola,” ucap Priyatno menambahkan.
Rencananya, jenazah almarhum akan dikebumikan di daerah Indramayu, Jawa Barat, yang merupakan tempat lahir dari ibunya Haringga.
Pihak keluarga tidak membawa jenazah dari Bandung ke Jakarta.