Ditinggal Ayah Merantau, Cewek Maros Ini Ingin Jadi Polwan
Perempuan kelahiran Maros, 12 Juni 2000 tersebut, harus membantu ibunya, Rubiati Muin, mencari nafkah.
Penulis: Ansar | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Pengurus Forum Komunikasi Dara dan Daeng Maros (FKDDM), Fadillah Idris, tidak dapat melanjutkan pendidikan setelah tamat di SMK Tridharma Maros.
Perempuan kelahiran Maros, 12 Juni 2000 tersebut, harus membantu ibunya, Rubiati Muin, mencari nafkah.
Pasalnya, ayah alumnus SDN 31 Maros tersebut, Muh Idris Rahman, tak pernah pulang sejak merantau ke Papua saat Fadillah masih balita.
Suaminya tak pulang-pulang, Rubiati Muin yang bekerja sebagai tenaga honorer di Kelurahan Allepolea, Kecamatan Lau, Maros, mengambil alih tanggung jawab kepala keluarga bagi tujuh putrinya.
Selain menjadi honorer, Rubiati juga menjual makanan secara online.
Melihat kondisi ibunya yang harus kerja keras, putri keempat dari tujuh bersaudara tersebut, memutuskan untuk mencari pekerjaan.
Setelah bekerja dan memiliki biaya yang cukup alumnus SMP 1 Maros tersebut, akan melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi.
"Saya tidak lanjut kuliah dulu. Mau cari pekerjaan untuk bantu-bantu ibu. Kasihan ibu yang harus bekerja keras demi anak-anaknya. Kalau ada pekerjaan, saya baru lanjut kuliah," kata gadis yang aktif berorganisasi tersebut.
Selain ingin kerja dan lanjut pendidikan, Fadillah juga ingin mendaftar menjadi Polisi Wanita (Polwan) jika ada pendaftaran. Menjadi Polwan, tidak membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Sejak kecil, Fadillah memamg senang melihat polwan yang bertugas dan bersegam polisi. Jika jadi Polwan, gajinya akan diberikan kepada ibu.
Fadillah tidak pernah takut menjadi polisi. Alasannya, tugas Polisi hanya melayani warga dengan baik. Hal tersebut memotivasinya untuk menjadi Polwan.
"Saya mau jadi Polwan. Saya senang hal-hal yang menantang. Bisa melayani warga dengan baik. Semoga nantinya bisa dilolos kalau mendaftar," katanya.
Soal pacar, Fadillah belum punya. Pasalnya, dia mau fokus belajar dan bekerja sembari menunggu pendaftaran polisi.
Dia baru mau pacaran setelah sukses dan membahagiakan ibu kandungnya. Dia berniat, membalas jasa-jasa ibunya sebelum pacaran dan menikah.
Meski ingin pacaran, Fadillah tetap meminta pendapat ibu kandungnya. Jika tidak menyetujui, Fadillah akan menolak pria tersebut.
Adapun Riwayat Organisasi Fadillah yakni pengurus Forum Komunikasi Dara dan Daeng Maros (FKDDM), Forum Kerohanian Islam Maros, Kader Bela Negara Dispora Sulsel, Forum Anak Butta salewangang(FABS).
Forum anak Sulsel (FASS), Rohis Nasional 2, OSIS, Sanggar Seni Lipasikoi', Passili art HPPMI Maros, Karang Taruna Turikale, PPI 2016 Maros, TerasKPC dan Remaja Masjid Annur.