Toraja Kian Dingin saat Malam Hari, Simak Penjelasan BMKG
Sudah sepekan lebih, cuaca di wilayah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara pada malam hingga dini hari mengalami suhu dingin.
Penulis: Risnawati M | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan TribunToraja.com, Risnawati
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Sudah sepekan lebih, cuaca di wilayah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara pada malam hingga dini hari mengalami suhu dingin.
Hal tersebut disebabkan musim kemarau yang terjadi pada bulan September, dan diperkirakan akan berlanjut bulan Oktober depan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tana Toraja, Agung Sudiono Abadi menjelaskan bahwa, faktor yang mempengaruhi suhu dingin salah satunya musim kemarau yang terjadi.
"Saat kemarau, kandungan uap air di atmosfer cukup sedikit dan dapat diketahui dari tutupan awan yang cenderung cerah," ucap Agung, Senin (17/9/2018).
Dikatakan, ketika cerah pada siang hari, bumi menyerap radiasi secara maksimal dan radiasi dilepaskan pada malam hari, dari bumi ke atmosfer pelepasan energi panas yang tidak terhalang oleh tutupan awan yang mengakibatkan suhu di permukaan bumi dingin.
"Foktor penyebab juga termasuk topografi Toraja yang berada di dataran tinggi, sehingga molekul udara di dataran tinggi lebih renggang daripada dataran rendah maka lebih cepat mengalami pendinginan, apalagi ketika cuaca cerah dan sedikit tutupan awan," tambahnya.
Sehingga suhu rata-rata mencapai minimal 15,7 derajat celcius yang biasanya terjadi pada malam pukul 00.00-04.00 Wita.
Agung mengatakan suhu dingin pernah mencapai 12,4 derajat celcius pada Rabu (12/9/201) dini hari.
Suhu dingin yang dirasakan selama sepekan ini, menurut BMKG adalah hal normal dan sering terjadi ketika musim kemarau dan keadaan wilayah Toraja yang berada di dataran tinggi.
"Musim kemarau diprediksi sampai masuk musim hujan November minggu kedua, ini perlu menjadi perhatian Pemerintah Daerah akan bahaya kebakaran," tutup Agung. (*)