Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Temui Gubernur Sulsel, Watimpres Jokowi Bahas Hasil Pilgub Sulsel 2018

Tim Wantimpres tengah membuat sebuah pedoman sistem demokrasi di Indonesia bisa berjalan dengan baik

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mahyuddin
saldy/tribuntimur.com
Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah, menerima kunjungan Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden di Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis (13/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan, Prof HM Nurdin Abdullah, menerima kunjungan Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden di Kantor Gubernur Sulsel, Jl Urip Sumohardjo, Makassar, Kamis (13/9/2018).

Pertemuan yang berlangsung tertutup itu dihadiri Mayjen TNI (Purn) I Gde Nyoman Arsana dan penulis buku 'Dewasa Dalam Berdemokrasi' Surya Wiranto, serta sejumlah staf Watimpres.

Usai pertemuan itu, I Gde Nyoman memberikan keterangan pers.

Ia menyebutkan kehadirannya untuk mengumpulkan data, atas fenomena demokrasi di Sulsel.

Baca: 7 Hari Jadi Gubernur, Nurdin Abdullah Sebut Pejabat Pemprov Belum Move On

"Kami datang ke sini karena Sulsel yang awalnya masuk sebagai daerah rawan konflik, justeru berlangsung dengan lancar dan damai. Bahkan tak ada sengketa di MK. Begitu pun dengan kemenangan Kotak Kosong di Pilwali Makassar itu pertama kali di Indonesia," ujarnya.

Lanjut dia, selain di Makassar (Sulsel), pihaknya juga mengunjungi di Medan (Sumatera Utara) dan Pontianak (Kalimantan Barat).

"Kami tertarik banyak terjadi fenomena mengarah ke depan untuk lebih baik, kami sudah membuat tulisan berdasarkan data sekunder, sekarang data primer, di tulis oleh tim kami di Jakarta yang melibatkan, tiga professor dan ahli," jelasnya.

Adapun sasaran dari buku ini, membuat demokrasi yang baik di Indonesia.

Demokrasi yang didasarkan pada nilai Pancasila.

"Kita ingin membuat demokrasi khas Indonesia. yang ada dibarat, belum tentu cocok karena kita ada falsafah Pancasila, kita menggali nilai sendiri kita lihat demokrasi yang ada di seluruh dunia tidak sama," paparnya.

Ia menjelaskan, tim Wantimpres tengah membuat sebuah pedoman sistem demokrasi di Indonesia bisa berjalan dengan baik, dengan murah tanpa insiden, termasuk yang banyak disoroti soal Pilkada.

Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah menyebutkan, kajian mereka dengan harapan dimana pilkada bisa lebih murah, lebih adem dan menghasilkan pemimpin yang baik.

Baca: Antara Sang Jenderal atau Jokowi, Ini Jawaban Terbaru Ustadz Abdul Somad Soal Pilihannya

Selain itu, mereka juga meneliti fenomena kotak kosong (Koko), mengapa di Kota Makassar bisa menang.

"Kenapa kotak kosong menang, kotak kosong tidak bisa berkampanye, tidak bisa bersosialisasi kok bisa menang, begitu," sebutnya.

Figur dari para kandidat juga ini mereka kaji. Karena hal ini menjadi salah satu yang menarik di Sulsel.

Kandidat yang ada dinilai dewasa dalam berkontestasi.

"Pertama kali di Sulsel ini berpilkada damai, tenang, lahir pemimpin tanpa gugat menggugat, itu," ujarnya.

Rencananya, buku ini sendiri ditulis juga oleh Rektor Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta periode 2006-2015.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved