Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Harapan Direktur LAPAR untuk Nurdin-Sudirman

Ada dua hal penting yang mesti menjadi perhatian Gubernur dan wakil Gubernur Sulsel ke depan, yakni soal keragaman dan kebudayaan.

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Nurul Adha Islamiah
HANDOVER
Ketua Pusat Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Sulsel, Abdul Aziz Saleh bersama Direktur LAPAR Iqbal Arsyad (tengah) dan Direktur Walhi, Muhammad Al Amin (kanan) 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Direktur Eksekutif Lembaga Anak dan Pendidikan Anak Rakyat (LAPAR) Sulsel, Muhammad Iqbal Arsyad berharap Prof Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman dalam merealisasi janji-janji politiknya.

Ia minta juga untuk tidak menyampingkan dampak sosial, budaya dan lingkungan yang dihasilkan oleh kebijakan-kebijakan pembangunannya.

Ada dua hal penting yang mesti menjadi perhatian Gubernur dan wakil Gubernur Sulsel ke depan, yakni soal keragaman dan kebudayaan.

“Dalam amatan LAPAR Sulsel, isu keragaman 5 tahun ke depan menjadi ujian penting bagi kemajemukan masyarakat di Sulawesi Selatan. Apalagi 2019 ketika pelaksanaan Pilpres/Pileg, intoleransi, anti kebhinekaan dan tidak menghargai keragaman sangat rentan dimainkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingan politik kelompoknya," kata Iqbal, Kamis (6/9/2018).

Iqbal menambahkan kebudayaan juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Sebab, dalam satu dasawarsa terakhir, pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tidak menaruh perhatian terhadap perkembangan kebudayaan.

Bahkan, dalam amatan para penggiat kebudayaan, cenderung ada tindakan abai dari pemerintah terhadap kebudayaan di Sulawesi Selatan.

Sehingga, nilai-nilai kebudayaan sejatinya menjadi perekat semua elemen bangsa dengan berbagai latar belakang yang dimiliki tidak berfungsi sebagaimana mestinya lagi.

“Ketika ada ancaman terhadap komitmen kebangsaan kita, maka kebudayaanlah yang menjadi perekatnya. Krisis sosial, politik dan ekonomi yang melanda bangsa ini karena nilai-nilai kebudayaan tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya," kata Iqbal.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved