Begini Kondisi Warga di 5 Pulau Kecamatan Liukang Tangayya Pangkep yang Kekurangan Beras
Sebelumnya, diberitakan lima pulau di Kecamatan Liukang Tangayya, Kabupaten Pangkep, Sulsel kekurangan beras pasca gempa yang terjadi di Lombok.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNPANGKEP.COM, LIUKANG TANGAYYA - Saat ini warga di lima pulau di kecamatan Liukang Tangayya yang kekurangan beras terpaksa menghemat beras, sambil menunggu kiriman beras sejahtera (rastra) Pemkab Pangkep bekerjasama dengan bulog.
Kelima pulau tersebut adalah pulau Tampaang, Poleonro, Sailus, Kapoposang Bali dan Satanger.
Total penduduk di lima pulau tersebut yakni, pulau Tampaang 1.281 penduduk, pulau Sailus 2.560 penduduk, pulau Satanger 1.075 penduduk, pulau Kapoposang Bali 801 penduduk dan pulau Poleonro 814 penduduk.
"Sambil menunggu kiriman beras saat ini mereka saling berbagi dulu, karena akses untuk berbelanja ke pasar yang ada di Lombok dan Sumbawa masih lumpuh total," kata Camat Liukang Tangayya, Sulaiman yang dikonformasi TribunPangkep.com, Sulaiman.
Dia menambahkan, soal kondisi masyarakat saat ini masih dalam keadaan was-was pasca getaran gempa 5,1 SR yang menimpa wilayah Liukang Tangayya, Minggu (26/8/2018).
"Ada beberapa bangunan yang agak retak sedikit, cuma tidak parah dan keadaan sudah membaik. Meski begitu mereka tetap masih waspada," jelasnya.
Sebelumnya, diberitakan lima pulau di Kecamatan Liukang Tangayya, Kabupaten Pangkep, Sulsel kekurangan beras pasca gempa yang terjadi di Lombok.
Kelima pulau tersebut yakni pulau Tampaang, Kapoposang Bali, Poleonro, Satanger dan Sailus.
Legislator Partai Golkar, Budiamin, Senin (27/8/2018) menyebut sudah sebulan tidak ada penjual beras di Lombok pasca terjadi gempa yang berdampak juga bagi masyarakat pulau.
Budi menerima informasi tersebut dari kepala desa dan menceritakan kondisi sebenarnya.
Budi menyebut, warga di lima pulau ini sehari-hari membeli beras di Sumbawa dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Akses mereka lebih dekat membeli beras ke Sumbawa dan Lombok NTB, yang hanya 12 jam daripada harus ke daratan yang memakan waktu kurang lebih 30 jam atau sekitar dua hari perjalanan laut.
Budiamin mengaku warga di lima pulau tersebut terpaksa harus menghemat berasnya hingga dua hari kedepan sambil menunggu bantuan beras sejahtera (rastra) dari Pemkab Pangkep.