VIDEO ON DEMAND
Perjuangan Relawan Polda Sulsel Jadi Guru SD Hingga Diguncang Gempa Lombok
Jiwa sosialnya tersebut mulai melekat sejak menjadi Bhabinkamtibmas dan dibina oleh Kapolsek Camba, AKP Alamsyah.
Penulis: Ansar | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Mantan Bhabinkamtibmas Polsek Camba, Maros, Sulawesi Selatan, Ipda Syarifuddin menjadi guru relawan untuk murid korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (27/8/2018).
Pria yang menjabat sebagai Kanit Turjawali Polres Pangkep tersebut, sudah delapan hari berada di sekolah darurat Desa Madayin, Kecamatan Sambalia, Lombok.
Syarifuddin dan tim Polda Sulsel mengajar dan pendampingan psikologi murid. Tim Misi Kemanusiaan Polda Sulsel mengajarkan mata pelajaran yamg berkaitan dengan traumahiling.
"Kami mengajar 110 murid korban gempa. Kami berusaha untuk menghilangkan traumanya dengan mengajar dan menghiburnya. Satgas Operasional Aman Nusa dua Polda Sulsel sudah delapan hari," katanya.
Pria kelahiran Maros 24 september 1982 tersebut, juga aktif dalam kegiatan sosial kemanusian selama bertugas di Maros, dua tahun lalu. Dia juga sering menjadi guru di Lingkungan Bontomarannu, Kelurahan Mario Pulana, Kecamatan Camba.
Jiwa sosialnya tersebut mulai melekat sejak menjadi Bhabinkamtibmas dan dibina oleh Kapolsek Camba, AKP Alamsyah.
Rencananya, berdasarkan perintah Kapolda, Satgas Ops Aman Nusa Dua Polda Sulsel diberengkatkan Minggu 22 Agustus 2018 dan berugas sampai 18 September 2018.
"Saya senang bisa menjadi tenaga pengajar dan pendampingan psikologi di pengungsian. Saya juga bisa merasakan duka yang dirasakan oleh pengungsi," kata perintis Perpustakan di pedalaman Camba ini.
Syarifuddin juga bisa memberikan motivasi secara langsung, mengobati duka korban, serta pemulihann trauma pasca gempa yang melanda L.ombok
Meski tidurnya tak bisa nyeyak, akibat nyamuk dan dinginnya suasana di Lombok, namun hal tersebut tidak menyurutkan personel Polda Sulsel
Hanya saja, mereka juga kerap was-was jika terjadi gempa. Namun rasa was-was tersebut tidak dinampakkan ke korban lainnya. Polisi terus berusaha tenang dan menenangkan korban.
Selama berada di Lombok, Syarif sudah empat kali merasakan gempa. Semangat personek tidak boleh surut demi misi kemanusiaan.
"Kami juga sangat was-was. Sudah empat kali diguncang oleh gempa. Guncangan sangat terasa. Tapi karena misi untuk kemanusiaan, rasa takut tidak boleh ditunjukkann kepapad korban gempa. Kita harus tetap terlihat semangat, tanpa ada rasa takut sedikitpun," katanya.
Sargas Ops Aman Nusa Dua Polda Sulsel dipimpin Oleh Kompol Sahruna Kaden dengan membawahi lima tim yakni, Psikologi, Binmas, Dabhara, dan Brimob.
Sementara, Ketua Tim Psikologi yakni AKP Sirajuddin, Wakil Ketua Ipda Syarifuddin dan anggota Bripka Irfan, Bripka Jeck dan Brigpol Surya. (*)