Idul Adha 1439 H
Lafadz Niat, Doa dan Tata Cara Salat Idul Adha 1439 H: Lengkap dengan Artinya
Niat shalat Id dan tata cara mengerjakan shalat Idul Adha 2018 perlu dipelajari jelang Hari Raya Idul Adha 2018
TRIBUN-TIMUR.COM - Niat shalat Id dan tata cara mengerjakan shalat Idul Adha 2018 perlu dipelajari jelang Hari Raya Idul Adha 2018 yang jatuh pada 10 Dzulhijjah 1439 H atau Rabu (22/8/2018).
Shalat Id termasuk dalam shalat sunnah muakkad.
Artinya, shalat Id ini walaupun bersifat sunnah, namun sangat penting sehingga sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.
Secara global syarat dan rukun shalat Idul Adha tidak berbeda dari shalat lima waktu, termasuk soal hal-hal yang membatalkan.
Termasuk pula ada niat shalat Idul Adha dan lainnya.
Baca: 48 Kata-kata Mutiara Ucapan Idul Adha 2018 Terbaru, Silakan Bagikan di Facebook, IG, WhatsApp
Waktu shalat Idul Adha dimulai setelah tinggin Matahari seukuran satu tombak sampai tergelincir.
Yang paling utama, shalat Idul Adha dilakukan pada awal waktu agar manusia dapat menyembelih hewan-hewan kurban.
Adapun akhir waktunya adalah saat tergelincir matahari
Dalam pelaksanaan shalat Idul Adha umat muslim dianjurkan bertakbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama.
Baca: Bacaan Lengkap Takbiran Idul Adha 2018, Allaahu Akbar Allaahu Akbar
Takbir dilantunkan setelah takbiratul ihram dan doa iftitah.
Setelah itu diperintahkan untuk membaca surat Al-Fatihah.
Sementara pada rakaat kedua kita dianjurkan bertakbir sebanyak lima kali.
Saat melantunkan takbir terdapat jeda di antaranya.
Dalam jeda tersebut umat muslim dianjurkan membaca zikir.
Dikutip TribunJogja.com melalui NU Online, berikut bacaan zikir di antara takbir dalam shalat Idul Adha:
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِي
Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil azhîm.
Terjemahannya, “Mahasuci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah mahabesar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
Bacaan ini disarikan dari Busyral Karim halaman 355 karya Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin.
Niat Shalat Idul Adha
Inilah niat shalat sunnah Idul Adha dalam bahasa Arab adalah berikut ini:
أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَــــــــالَى
Ushallî rak‘ataini sunnata-li ‘îdil adl-hâ (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ
Terjemahannya, “Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘âlâ.”
Atau bisa lebih lengkap:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Ushallî sunnata-li ‘îdil adl-hâ rak‘ataini mustaqbilal qiblati (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ
Terjemahannya, “Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”
Lafal niat dibaca menjelang takbiratul ihram.
Lafal niat juga bisa menggunakan bahasa lokal yang melakukan shalat.
Sebagai catatan, kedudukan lafal niat hanyalah sekunder alias membantu orang yang hendak melaksanakan shalat agar lebih mantap dan fokus pada niatnya.
Sementara yang primer tetaplah getaran batin tentang shalat Idul Adha itu sendiri.
Tata Caranya
Berikut tata cara lengkap shalat Idul Adha.
1. Niat
Shalat Idul Adha didahului niat.
Lafal niatnya adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لِلهِ تَعَــــــــالَى
Terjemahannya, “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
2. Takbiratul Ihram
Setelah niat kemudian takbiratul ihram, lalu dilanjutkan membaca doa iftitah, kemudian takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.
Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Terjemahannya, “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Terjemahannya, “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
3. Membaca Surat al-Fatihah
Setelah takbir adalah membaca al-Fatihah.
Kemudian dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah.
Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
4. Takbir Lima Kali pada Rakaat Kedua
Saat posisi berdiri di rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan.
Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan seperti yang dijelaskan pada poin dua.
Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
5. Yang Dilakukan setelah Salam
Setelah salam sehingga shalat Id selesai, jamaah dianjurkan tak buru-buru pulang, untuk mendengarkan khutbah Idul Adha hingga selesai.