Ternyata ini Alasan Rere Art2Tonic Ciptakan Lagu Baco Becce

Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR--Siapa yang tidak mengenal seniman multitalenta, Syahrir Arsyad Dini alias Rere Art2Tonic.

Pada tahun 2015, setelah meledaknya lagu ciptaannya Makassar Bisa Tonji, ia kembali ditantang oleh bos Telkom Fleksi Sabri untuk membuat lagu yang lebih hebat lagi.

Hal tersebut diungkapkan melalui status Faceboknya Rere Art kemudian dikonfirmasi langsung Tribun Timur.

Rere mengatakan, ia akhirnya merekam dua buah lagu dengan maksud merangkum istilah khas Makassar menjadi lagu nyaman didengar.

"Jadilah kami merekam dua buah lagu dengan maksud merangkum istilah-istilah khas Makassar menjadi lagu yang nyaman didengar dengan tidak ada kesan memaksakan, istilah-istilah itu masuk dalam lirik lagu. Lagu tersebut adalah Baco Becce dan Jadi Kenapami," katanya pada tribun-timur.com, melalui pesan WhatsApp, Senin (20/8/2018).

Diakuinya, saat nama art2tonic melambung dengan dua lagu itu. Ia kembali ditantang oleh putri dari salah satu staf pelatih PSM untuk membuat lagu bertema PSM, hingga akhirnya jadilah lagu berjudul Ewako PSM.

"Lagu Baco Beccesengaja dirilis lebih dahulu karena waktu itu kami harus segera melepas Mini Album (empat lagu) untuk jadi souvenir bundling penjualan kartu perdana dan voucher fisik Telkom Flexi," ungkapnya.

Sedangkan lagu Jadi Kenapami, disimpan untuk jadi materi full album kedua bersama dengan lagu Ewako PSM.

"Tahun 2018 ini lagu Baco Becce segaja kami rilis ulang dengan dengan dua versi berbeda, satu untuk opening song di film (hanya bisa didengar saat menonton film di bioskop nanti) dinyanyikan oleh andalanku Nuni Wijazz. Sedangkan versi yang satu lagi versi video clip sebagai bentuk penghargaan kami sengaja dinyanyikan ulang oleh vocalis pertama art2tonic Rany Maharani," jelasnya.

Untuk versi video clip akan dirilis hari ini, Senin (20/8/2018) tepat sebulan sebelum tayangnya film Baco Becce di bioskop pada 20 September 2018 mendatang.

Rere berharap, agar masyarakat selalu bangga menjadi orang Makassar, menjadi diri sendiri dan memperlihatkan jari diri bugis Makassar di mana pun berada. (*)