Semester 1 Investasi di Sulsel Alami Kontraksi Double Digit, Ini Penyebabnya
Angka ini turun 22,11 persen dibanding realisasi investasi di semester 1 2017 di angka Rp 7,626 triliun.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Nurul Adha Islamiah
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perlambatan investasi di Sulsel sudah mulai terasa. Tidak lain gejolak ekonomi dunia yang serba tidak pasti. Teranyar krisis ekonomi yang menimpa Turki diprediksi akan memberikan dampak pada realisasi investasi di Indonesia.
Bahkan, perlambatan investasi sudah mulai terasa. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi di sepanjang semester I tahun 2018 mencapai Rp 5,415 triliun.
Angka ini turun 22,11 persen dibanding realisasi investasi di semester 1 2017 di angka Rp 7,626 triliun.
Lalu, bagaimana dampak krisis ekonomi Turki untuk investasi di Sulsel?
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu Terpadu Sulsel (DPM&PTSP) Sulsel AM Yamin yang ditemui menuturkan, dampak krisis ekonomi di Turki, sejauh ini tidak memberi pengaruh berarti di Sulsel.
"Penurunan yang terjadi lebih kepada karena volume aktifitas dari investor memang sedang menurun. Misalnya mereka beli barang pada 2017 sebanyak 10 unit, tahun ini 8 unit. Aktifitasnya tetap ada, karena ini lebih disebakan schedule saja," ujar Yamin.
Ia pun menilai bukan karena faktor ekonomi global, termasuk rupiah yang melemah di kurs dolar. "Dolar baru menguat sekitar dua minggu ini," ujarnya.
Yamin mengaku optimistis target investasi yang ingin dicapai dapat terpenuhi di akhir tahun nanti.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Investasi di Dinas PM dan PTSP Hermawaty menambahkan, jika nilai investasi dari investor asal Turki terbilang cukup sedikit, sehingga tidak akan mempengaruhi.
"Yang kami catat, sekitar Rp 6 miliar sehingga tidak mempengaruhi," katanya. (*)