Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Pandangan Mantan Ketua KPU Sulsel soal Pencalonan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno

menurutnya, dalam pencalonan capres-cawapres kali ini tak lagi memperhtikan faktor geo politik.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Nurul Adha Islamiah
Fahrizal Syam/Tribun
Forum Dosen Majelis Tribun Timur menggelar diskusi dengan mengangkat tema Parpol dan Dinamika Pencalonan Capres-Cawapres, di kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Jumat (10/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Forum Dosen Majelis Tribun Timur menggelar diskusi dengan mengangkat tema Parpol dan Dinamika Pencalonan Capres-Cawapres, di kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Jumat (10/8/2018). 

Diskusi kali ini dihadiri beberapa anggota forum dosen antara lain Ketua Forum Dosen Adi Suryadi Culla yang memandu diskusi, mantan Ketua KPU Sulsel Iqbal Latief, Dosen Sosiologi Fisip Unhas Sawedi Muhammad, Sekretris ICMI Sulsel A Tamsil, Guru Bedar UMI Prof Ma'ruf Hafid.

Hadir juga Guru Besar UIN Prof Qasim Mathar, dosen UPRI Saifuddin Al Mughniy, dosen Unismuh Amair Muhiddin, Guru Besar UMI Prof Muin Fahmal, dan dosen Unhas Andi Lukman.

 Iqbal Latief memulai diskusi dengan memberi pandangan terkait proses pelaksanan pemilu, dimana menurutnya, dalam pencalonan capres-cawapres kali ini tak lagi memperhtikan faktor geo politik.

 "Kualitas perfomance politiknya, saya lihat kali ini tak lagi menjadi perspektif geo politik. Lihat figur Jokowi-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno, tidak lagi geo politik sekarang lebih banyak ke aspek politik identitas,” kata dia.

 "Persoalan psikologi politik itu soal persoalan kepemilihan. Kenapa misalnya Jokowi menang di Indonesia Timur pada pilpres lalu, karena faktor JK. Sulsel itu Jokowi-JK dulu menang 72 persen. Saya kurang tahu apa geo politik sudah dianggap kadaluarsa atau bagaimana, tapi dari pengalaman geo politik ini mempengaruhi dalam tingkat partisipasi,” sambungnya.

 Lanjut Iqbal, bagaimana meningkatkan proses partrisipasi masyarakat dalam pemilu nantinya juga akan menarik.

 "Kita tak bias menafikan fungsi penguasa di daerah sedikit banyak akan mempengaruhi pemilih. Contoh NA didukung tiga partai di Pilgub lalu, PDI, PAN, PKS, dalam konteks kekinian ini beda calonnya di presiden. Ini menarik, padahal kita tahun fungsi pemerintah di daerah akan mempengaruhi mobilisasi suara," sebutnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved