Sejumlah Orangtua di Bantaeng Tolak Anaknya Diimunisasi MR
Salah satu orang tua murid SD 7 Letta, Bantaeng, Taufik memilih untuk tidak membiarkan anaknya diberi imunisasi MR tersebut.
Penulis: Edi Hermawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan TribunBantaeng.com, Edi Hermawan
TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Program Imunisasi Measles (Campak) dan Rubella (MR) bakal berlangsung bulan Agustus dan September 2018.
Namun di Bantaeng, rupanya ada yang menolak program imunisasi tersebut, lantaran menganggapnya berbahaya.
Salah satu orang tua murid SD 7 Letta, Bantaeng, Taufik memilih untuk tidak membiarkan anaknya diberi imunisasi MR tersebut.
"Saya menolak kerena mendapat info beberapa teman di Makassar yang telah diimunisasi anaknya. Setelahnya langsung lemas, ada juga yang sakit," ujarnya kepada TribunBantaeng.com, Jumat (3/7/2018).
Alasan lain yang dikemukakannya adalah soal imunisasi MR yang rupanya tidak mengantongi label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca: Dinkes Bulukumba Target 108.449 Anak Divaksin Measles Rubella
Baca: Sepanjang 2017, Ada 35 Kasus Campak dan Rubella di Luwu Utara
Sehingga pihaknya meminta Kadis Kesehatan Bantaeng untuk menghentikan vaksinasi MR tersebut.
"Kami harap itu dihentikan dulu, selain karena telah ada beberapa yang didapati sakit setelah divaksin, juga sembari menunggu hingga dapat label MUI," tuturnya.
Sementara itu, hal berbeda dikemukakan oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Bantaeng, Armansyah yang mengaggap proses vaksin berlangsung lancar.
"Selama dua hari ini Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan aman, sebab tidak ditemukan kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)," ujarnya.
Pihaknya juga mencatat selama proses vaksin MR dua hari terakhir, sudah ada 6.243 yang telah diberi vaksin tersebut. (*)