Forum Keraton Nusantara Sematkan Pin Dewan Pembina Kepada Soni Sumarsono
Selain itu, hadir juga tokoh dan pelopor Tenun Nusantara Anna Mariana dan Suami Tjhokorda Ngurah Agung Kusumayudha.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mahyuddin
Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Sumarsono menerima kunjungan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) di Ruang Kerja Gubernur Sulawesi Selatan, Senin (30/7/2018).
Hadir, Ketua Umum FSKN PRA Arief Natadiningrat Sultan Sepuh XIV, Keraton Kesepuhan Cirebon dan Permaisuri RAS Isye Natadiningrat.
Selain itu, hadir juga tokoh dan pelopor Tenun Nusantara Anna Mariana dan Suami Tjhokorda Ngurah Agung Kusumayudha.
Ketua FSKN, Arief Natadiningrat kemudian menyematkan Pin FSKN pada Sumarsono sebagai Dewan Pembina.
Baca: Menikah dengan Pengeran Keraton Solo, Intip Mewahnya Kehidupan Reisa Broto Asmoro
Kunjungan ini dalam rangka bagaimana memelihara, dan mengangkat kembali kearifan lokal dan budaya Sulsel.
Serta sinergisitas antara pemerintah dengan kedatuan, kerajaan dan para senima dan budayawan.
"Memimpin suatu daerah tanpa basis kebudayaan adalah kering," kata Sumarsono saat menerima mereka, via rilis ke tribun-timur.com.
Sumarsono, menyebutkan tidak bisa menghilangkan pendekatan budaya dalam memimpin. Akan sulit seorang pemimpin sukses jika mengabaika budaya.
"Saya pun dalam memimpin Sulsel haru belajar pendekatan, empat S," sebutnya.
Empat S tersebut, spirit-spirit empat S yang terdiri dari Sipakalebbi, Sipakainge, Sipakatau dan Sipatokong.
Sipakatau merupakan sikap yang memanusiakan manusia seutuhnya, dalam kondisi apapun.
Sipakalebbi artinya sifat manusia yang selalu ingin dihargai. Maka sifat sipakalebbi ini adalah wujud apresiasi.
Baca: Soni Sumarsono Bakal Upayakan Penerbangan ke Toraja
Selanjutnya adalah sikap sipakainge merupakan sifat saling mengingatkan dan Sipatokkong adalah sifat saling bekerja sama. Secara harfiah sipatokkong berarti berdiri secara bersama-sama.
Arief menjelaskan, kunjungan mereka ke Sulsel, karena Sulsel memiliki posisi dan peranan strategis. Pertama, bahwa Sulsel mempunyai potensi akar tradisi budaya dan pariwisata yang sangat besar.