Mahasiswa KKN Unhas Buat Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik di Bantaeng

Freddy A Lolo

Mahasiswa Fakultas Teknik Unhas peserta KKN Gelombang 99

Melaporkan dari Bantaeng

TRIBUN-TIMUR.COM - Mahasiswa Unhas peserta program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Reguler Gelombang 99 membuat pelatihan pembuatan pupuk organik bagi warga Desa Pattalassang, Kecamatan Tompobulu Kabupaten. Bantaeng, Sabtu (28/7/2018).

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di halaman kantor desa Pattalassang. Warga pun sangat antusias untuk melihat praktik percontohan cara kerja produksi pupuk alami tersebut.

Banyak dari kalangan masyarakat yang turut andil dalam kegiatan ini, diantaranya kelompok tani dari Desa Pattalassang dan Petugas Penyuluh Lapangan dari dinas pertanian setempat.

Pelatihan ini terinspirasi atas dasar kebutuhan warga akan penggunaan pupuk yang sangat besar. Terutama untuk tanaman cengkeh yang tumbuh subur di wilayah dengan ketinggian 500-1000 mdpl.

Nah, untuk menerapkan konsep pembangunan pertanian berkelanjutan penggunaan pupuk organik sangat diutamakan terutama dalam konsep pertanian
organik.

Pertanian organik merupakan usaha untuk menciptakan produk tanaman organik yang sehat dan bergizi tanpa sedikit pun penggunaan bahan-bahan kimia.

Dimana produk pertanian organik ini lebih diminati oleh masyarakat dibandingkan dengan
produk yang dihasilkan dari pertanian secara konvensional

Keuntungannya antara lain yaitu lebih enak, lebih menarik, lebih awet disimpan dan yang paling utama lebih sehat dan bergizi karena tidak mengandung residu bahan-bahan kimia.

Jenis Pupuk Organik

Pupuk organik berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu pupuk cair dan pupuk padat. Pupuk cair adalah larutan yang mudah larut berisi satu atau lebih pembawa unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

Pupuk padat adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan kotoran manusia yang berbentuk padat.

Kelebihan dari pupuk cair adalah kandungan haranya bervariasi yaitu mengandung hara makro dan mikro, penyerapan haranya berjalan lebih cepat karena sudah terlarut, memberikan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.