Sebelum Pilpres 2019, Prabowo dan Titiek Soeharto Didorong Rujuk

 TRIBUN-TIMUR.COM - Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto dulunya merupakan pasangan suami istri saat Presiden Soeharto berkuasa di Indonesia.

Namun keduanya memutuskan bercerai pada 1998 dengan alasan yang tak terpublikasi di media.

Dari pernikahan keduanya, Prabowo dan Titiek dikaruniai seorang anak bernama Ragowo Hedipraseyto alias Didit (32).

Kendati keduanya telah bercerai selama kurang lebih 20 tahun lamanya, foto-foto keduanya saat masih menjadi suami istri kerap muncul di media sosial.

Bahkan tak sedikit masyarakat yang berharap keduanya dapat rujuk kembali sebelum pemilihan presiden 2019.

Dilansir Wartakota, akun instagram @prabowomenyapa membuat warganet mendukung Prabowo Subianto rujuk dengan Titiek Soeharto. 

Penyebabnya @prabowomenyapa memposting foto-foto kenangan indah saat Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto masih terikat pernikahan. 

Warganet pun kemudian justru jadi meminta Prabowo rujuk dengan Titiek Soeharto sebelum bertarung di Pilpres 2019. 

@bangrafinasution menulis 'Do'a kami semoga rujuk kembali.'

@nenek_nini_ais menulis 'Saya do'akan bisa berkumpul kembali seiring waktu tahun 2019 terpilih menjadi Presiden RI ...aamiin.'

@rita.suryanie menulis '@enoy_29 ia kayak nya pak prabowo harus merubah gaya politiknya yg sering tampil sendiri kali ini tiap momen harus di dampingi bu titik biar semua yg lihat pada kelepek kelep seperti film Dilan insyaallah akan buming.'

@rita.suryanie menulis '@fuad.albar insyaallah yakiiin 100% pak prabowo dan bu titik punya daya tarik sendiri dari bahasa tubuh dan gerak gerik mereka, insyaallah jika suatu hari nanti bu titik mengikrarkan siap menjadi ibu negara mendampingi pak prabowo jadi presiden 2019 kata emak emak sekarang kelar hidup lo..'

@rasdi_pangakaran menulis 'Semoga msh ada jln untuk brsatu kmbali,,amiiinn karena bpa dn ibu msh sma2 setia.'

Perceraian

Prabowo Subianto (64) dengan Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto (55) dulunya sepasang suami-istri yang sangat populer semasa Presiden RI Soeharto berkuasa di republik ini.