Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Balai Perkeretaapian Optimis Tuntaskan Jalur Makassar-Parepare di 2020

Jalur trans kereta Makassar -Parepare yang memiliki panjang 140 Km saat ini sudah memasuki 40 persen progres konstruksi.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mahyuddin
abdiwan/tribuntimur.com
Direktur Lalu Lintas Dan Angkutan Kereta Api (LLAKA), Zulmafendi menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD) Percepatan penyelenggara perkeretaapian umum Makassar-Parepare dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), di Hotel Claro Makassar, Rabu (18/7/2018). jalur kereta api ini sepanjang 125,7 KM ini diagendakan akan beroprasi pada Tahun 2019 mendatang. 

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Balai Perkeretaapian Sulawesi Selatan optimis menyelesaikan proyek kereta api Makassar-Parepare pada tahun 2020.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Balai Perkeretaapian Sulawesi Selatan, Nur Setiawan Sidik, ditemui dalam Focus Grup Discusion (FGD) yang berlangsung di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, kota Makassar, Rabu (18/7).

Nur Setiawan mengatakan, di tahun 2018 ini pihaknya sementara melanjutkan pengerjaan konstruksi dan pembebasan lahan lanjutan dari tahun 2017 lalu.

Jalur trans kereta Makassar -Parepare yang memiliki panjang 140 Km saat ini sudah memasuki 40 persen progres konstruksi.

Baca: Soal Pembebasan Lahan Rel Kereta Api di Marusu, Begini Saran Pengadilan Negeri Maros

Untuk lahan yang dibebaskan, Balai Perkeretaapian telah membebaskan sepanjang 43 dari total rute yang ada.

Lahan yang dibebaskan ini berada di rute Kabupaten Barru - Pare-pare. Didalam lahan yang telah dibebaskan juga sedang digenjot pembangunan rel kereta api.

Untuk konstruksi rel, itu sudah terbangun hingga 16 km, jalur transportasi Barru, dan tahun ini rencana akan di genapkan jadi 40 km rel.

"Untuk pembangunan konstruksi itu lancar-lancar aja, pasalnya lahan yang sudah ada itu sisah mendatangkan materialnya saja," ujar Nur Setiawan Sidik.

Lanjut Nur, khusus untuk pembebasan lahan di tahun 2018, pihaknya akan fokus pada pembebasan lahan kabupaten Pangkep dan Maros. Jarak atau panjang jalur ini yaitu 60 km.

Ia menegaskan dalam pembebasan lahan, Balai Perkeretaapian hanya sebagai juru bayar kepada pemilik lahan, sedangkan harga hingga pembebasan dilakukan oleh Tim Apraisial yang dikoordinir oleh Kementerian Agraia dulu Badan Pertanahan.

Baca: Titik Pemasangan Rel Kereta Api di Maros Mulai Digarap Kemenhub, Ini Lokasinya

Ia mengungkapkan selama pengeejaan pembangunan rel hingga pembebasan lahan dari 2016 hingga sekarang pemerintah telah habiskan anggaran sebesar Rp 300 miliar.

Ditahun 2018 ini, Balai Perkeretaapian akan kembali menggelontorkan anggaran 800 miliar untuk pembangunan rel 40 km di 2018, dan selebihnya dilakukan pembebasan lahan.

Ia berharap, agar pelaksanaan proyek bisa selesai dengan cepat dan tepat sesuai kontrak, kiranya para elemen terkait untuk bekerja secara tim.

Bagaimana tidak, proyek yang telah menelan anggaran ratusan miliar ini untuk memudahkan masyarakat dalam bertransportasi dan meningkatkan perekonomian diwilayah utara Sulawesi Selatan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved