Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dinkes Jeneponto Kirim Tim Tangani Bayi Penderita Hidrocefalus di Tanatea

Dr Syafruddin Nurdin mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk segera mendatangi lokasi dan memberikan penanganan.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Tim Reaksi Cepat Brigade 115 Pemkab Jeneponto mengunjungi Reskyana Surya Kumala Dewi, bayi yang diduga menderita hidrosefalus. 

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto Dr Syafruddin Nurdin merespon kondisi yang dialami Reskyana Surya Kumala Dewi, bayi yang  menderita hidrosefalus.

Bayi pasangan M Khumaini RH (36) dan Suryani (33) ini merupakan warga Kampung Tanetea, Kelurahan Bontotangnga, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.

Bayi berumur tujuh bulan itu hanya bisa berbaring akibat pembesaran kepala yang diderita sejak dalam kandungan.

Kedua orang tuanya tidak dapat berbuat banyak karena keterbatasan biaya.

Menanggapi hal itu, Dr Syafruddin Nurdin mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk segera mendatangi lokasi dan memberikan penanganan.

"Hydrocephalus harus ditangani secara spesialistik, kasus ini telah direspons oleh tim Gerak cepat Dinkes (Jeneponto) brigade siaga 115 dan sedang dilakukan komunikasi kepada keluarga untuk penanganan lanjut di RS (rumah sakit)," kaya Syafruddin Nurdin yang juga Plt Sekda Jeneponto, Selasa (17/07/2018).

Terpisah, ayah sang bayi M Khumaini RH (36), kepada TribunJeneponto.com, mengungkapkan jika anak bungsu dari empat bersaudara itu telah didatangi petugas kesehatan.

"Iya, tadi sudah ada datang pak kepala Puskesmasnya Tamalatea (Abidin). Dia (Abidin) datang menfoto kondisinya (Reskyana) katanya untuk dilaporkan dan saya dijanji akan diuruskan BPJS untuk berobat nanti," kata M Khumaini RH.

Padahal, jarak rumah M Khumaini RH dan Puskesmas Tamalatea tidak begitu jauh, berkisar 500 meter hingga 1 kilometer.

M Khumaini mengaku telah beberapa kali mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk berobat anaknya, namun belum juga terbit.

"BPJS saya sudah pernah urus tapi kata petugasnya tidak boleh, karena saya kan punya BPJS sendiri dari Blora Jawa Tengah mau saya pindahkan ke Jeneponto tapi tidak boleh katanya. Begitu juga kartu KIS sudah tiga kali saya bolak balik urus tapi belum ada sampai sekarang," ungkap sang ayah M Khumaini.

M Khumaini merupaka pria asal Blora Jawa Tengah, istrinya Suryani (33) merupakan warga asli Jeneponto.

Keduanya bekerja sebagai pegawai Koperasi SMA Negeri 2 Tamalatea dengan upah Rp 600 ribu per bulan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved