Siang Ini 9.987 Camaba Ujian, Jl Urip Sumoharjo Macet, Rektorat UMI Minta Maaf
Jalan Urip Sumiharjo, Makassar, macet. sekitar 9987 calon mahasiswa baru ujian tertulis. Ini ujian tahap pertama, akan ada ujian tahap kedua
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Thamzil Thahir
Laporan Wartawan Tribun: Munawwarah Ahmad
MAKASSAR, TRIBUN -- Arus lalulintas di Jalan Urip Sumiharjo, depan Kampus II Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, di Panaikang, Makassar, mulai pagi hingga siang, Sabtu (14/7/2018) hari ini, diperkirakan akan macet parah.
Arus balik kendaraan yang ditumpangi sekitar 9.987 calon mahasiswa baru (camaba) kampus swasta terbesar di Indonesia timur ini, jadi salah satu pemicu.
Pihak rektorat pun meminta maaf kepada warga sekitar dan pengguna jalan.
"Atas nama rektorat dan manajemen kampus, kami memohon maaf kepada warga pengguna jalan. meski hari libur, Kita sudah koordinasi dengan aparat polisi, untuk meminimalisir dan mengurai kemacetan," ujar Ketua Panitia Penerimaan Maba UMI Tahun 2018, Prof. Dr. H Syahnur Said MSi, kepada wartawan di Menara UMI Lt 2, Makassar, Jumat (13/7/2018).

Baca: Camaba Pendaftar UMI Capai 10 Ribu Orang
Tahap awal ujian seleksi masuk mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 UMI adalah test tertulis.
Test dimulai pukul 08.00 WITA hingga pukul 13.00 wita.
Diprediksi kemacetan dimulai sekitar pukul 06.00 wita hingga pukul 07.00 wita, saat para camaba masuk kampus.
Prediksi kemacatab kedua, saat para camaba pulang meninggalkan kampus dalam waktu relatif bersamaan, sekitar pukul 13.00 wita hingga pukul 15.00 wita.
Baca: Membludak, Sudah 8.000 Pendaftar Calon Maba UMI
Didampingi Kepala Biro Akademik UMI, Hj Rahmatia, Ketua Panitia Penerimaan maba UMI juga menyebutkan, adanya perlambatan arus lalulintas depan kampus, karena sebagian kendaraan akan parkir di sekitar bahu jalan depan kampus dan depan RS Ibnu Sina.
Selaku panitia pelaksana Test Camaba, Prof Syahnur Said yang juga Wakil Rektor I Bidang Akademik UMI juga menghimbau peserta ujian dan orangtua camaba untuk tidak mempercayai oknum ‘calo’ yang mengaku bisa meloloskan mereka masuk UMI.

"Pendaftar hampir 10 ribu, tapi yang akan kita terima kurang daruli setengahnya, sekitar 4500 maba," ujarnya.
Dia menegaskan kelulusan di UMI, murni usaha kerja keras para peserta ujian yang belajar.
"Kami mau menerima lebih banyak, tapi kapasitas ideal kami hanya 4500 untuk 13 fakultas itu, jadi selain belajar dan doa anakku dan orang tuanya, itu yang bisa membantu, bukan jasa oknum calo," ujar Syahnur.