Ternyata Lalu Muhammad Zohri Hidup Sederhana dan Yatim Piatu, tapi Kini Dipuji di Indonesia
Lalu Muhammad Zohri, pemuda 18 tahun asal Lombok, Nusa Tenggara Barat berhasil
Keluarga, tetangga dan sahabat Zohri terus saja mengulang tayangan aksi sembari mengusap air mata mereka.
Minta sepatu
Fazilla bercerita, dia dan adiknya merupakan yatim piatu.
Zohri sendiri mulai menjadi atlet lari sejak duduk di bangku SMP.
Setahun sebelum bertanding di kejuaraan dunia tersebut, Zohri meminta pada kakaknya untuk dibelikan sepatu seharga Rp 400.000.
"Dia minta ke saya uang Rp 400.000 untuk beli sepatu sebelum berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pertandingan ke luar negeri. Saya hanya bisa memberikannya uang seadanya. Saya sangat bangga padanya dan dia tak pernah menuntut,” kata Fazilla sembari menyeka air matanya.
Dari pengamatan Kompas.com, Zohri bukan berasal dari keluarga mampu.
Rumahnya sangat sederhana, demikian juga dengan kamar tidur Zohri yang lapuk, dengan dinding dari anyaman bambu dan kayu.
Sebagian dinding ditutupi koran yang sudah lapuk.
Hingga Kamis sore, belum ada perwakilan pemerintah Kabupaten Lombok Utara yang datang memberikan ucapan selamat ke keluarga Zohri.
Sementara Bupati Lombok Utara Nasmul Ahyar tiba menjelang maghrib dan berkesempatan melihat rumah sederhana Zohri.
Sebagai informasi, Zohri merupakan atlet berprestasi untuk lari 100 meter.
Pada 2017 dia menyabet 7 emas untuk kejurnas.
Pada 2018 dia juga menyabet emas untuk atletik junior Asia 100 meter di Jepang dengan catatan waktu 10,27 detik.
Terakhir, dia menyabet gelar Juara Dunia 100 meter di Finlandia dengan catatan waktu 10,18 detik.(tribunnewsbogor.com/kompas.com)