Resmi Sandang Gelar Master Komunikasi di Unhas, Pangdam Agus Teringat Orangtua
Agus diuji dengan Tesis berjudul “Strategi Komunikasi TNI AD dalam Binter pascakonflik Poso di wilayah Sulawesi”.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Agus Surya Bakti, resmi menyandang Master Ilmu Komunikasi, Senin (9/7/2018).
Pangdam Agus menyandang Master Ilmu Komunikasi, saat mengikuti ujian Tesis di gedung Fakultas Fisip Unhas, Jl Perintis Kemerdekaan 10, Makassar.
Lewat rilis yang diterima tribun, Agus diuji dengan Tesis berjudul “Strategi Komunikasi TNI AD dalam Binter pascakonflik Poso di wilayah Sulawesi”.
Tim penguji yang menguji Agus ialah, Rektor Unhas, Prof. Dr. Aries Dwia Tina Pulubuhu dan dua dosen penguji lainnya yaitu, Dr. Hasrullah dan Dr. Muh. Farid.
Baca: Pangdam Agus Resmi Sandang Gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Unhas
Prof Hafied Cangara yang membaca nilai dari para penguji mengaku, secara kumulatif nilai yang diperoleh Agus ialah 92,8 dengan nilai sangat memuaskan.
“Tesis ini sangat kaya data dan metologi, sehingga memiliki kualitas yang sangat memuaskan. Semua pertanyaan yang dibolak balik dari aspek metologi, fakta dan temuan semuanya dapat dijawab Pak Agus dengan baik, ini menunjukkan bahwa Tesis ini dibuat sendiri oleh Pak Agus,“ kata Prof. Hafied Cangara.
Nilai yang dicapai Mayjen TNI Agus, kata Prof. Hafied, merupakan nilai tertinggi yang pernah diraih dijenjang pascasarjana jurusan komunikasi Unhas, sehingga Pak Agus SB bisa langsung mendaftar kejenjang lanjit S-3.
Ketika diberi kesempatan untuk menyampaikan sepatah kata, Mayjen TNI Agus tak mampu menahan rasa haru bahagia karena nilai akademik yang dia capai serta kenangan terhadap kedua orang tuanya yang tingkat pendidikannya hanya BA.
“Salah satu alasan saya melanjutkan kuliah ke S-2, karena ayah saya yang tingkat pendidikannya hanya sampai BA dan berprofesi sebagai guru. Kalau saya ingat keduanya yang sudah meninggal saya selalu terharu,“ ujar Mayjen TNI Agus SB sambil menundukkan kepala.
Baca: Pangdam Agus Siapkan Sistem Tangkal Pelaku Teror selama Pilkada
Salah satu temuan menarik penilian ini adalah, pesan yang disampaikan melalui strategi komunikasi dalam Binter yang dilaksanakan oleh TNI AD pada masa konflik Poso, dan berfokus pada upaya perkecil eskalasi konflik dan mencegah terjadinya letupan kekerasan.
Lanjut Agus, sedangkan pesan yang disampaikan melalui strategi komunikasi pada Binter pascakonflik diorientasikan untuk membangun perdamaian oleh komunitas yang pernah terlibat konflik.
Penilian yang menggunakan pendekatan kualitatif ini, mengambil informan dari komunitas Islam dan non Islam serta mantan teroris.
Salah satu temuan menarik adalah, mantan teroris Islam telah mengalami proses deradikalisasi
Deradikalisasi itu, melalui pesan-pesan yang disampaikan oleh TNI AD melalui Binter.
Bahkan, Arifuddin Lako, salah seorang mantan Napiter, telah membuat film berdurasi 40 menit dengan judul.
“Jalan pulang yang berkisah tentang proses kesadaran mereka dari ideology radikal ke pangkuan ibu pertiwi dan film ini menjadi salah satu instrument untuk membangun perdamaian di Poso dengan para mantan Napiter maupun kombatan dari kelompok non Islam”. (dal)