Ustadz Abdul Somad Diam-diam Mengidolakan Almarhum Ustadz Harry Moekti
Penyanyi rocker ini dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi, sekitar pukul 20.49 WIB, Minggu (24/6/2018) malam.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kepergian penyanyi rock Harry Moekti menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan rekan seprofesinya.
Rupanya, seorang Ustaz Abdul Somad juga memiliki kenangan indah dengan almarhum, bahkan mengidolakannya.
Diberitakan sebelumnya, pria yang lahir di Cimahi, 25 Maret 1957 itu meninggal dunia pada Minggu malam, pukul 20.49 WIB di RS Dustira Cimahi.
Penyanyi legendaris itu dikabarkan tutup usia akibat serangan jantung.
Pemilik nama Hariyadi Wibowo itu juga kabarnya baru selesai mengisi acara di Majelis Taklim (MT) Nuruun Nisaa pagi harinya.
Seperti yang diketahui, Harry sudah berhijrah setelah sekian lama menggeluti dunia musik.
Ia pun kerap mengisi beberapa ceramah dan satu di antaranya bersama dengan Ustaz Abdul Somad pada September 2017.
Kenangan itulah yang kemudian diingat dan membekas di hati ustaz kondang tersebut.
Ia pun memposting selebarannya di akun Instagram miliknya yang terverifikasi, @ustadzabdulsomad, Senin (25/6/2018).
Acara itu diselenggarakan di Lapangan Masjid Agung Al-Barkah, Bekasi.
Ustaz Abdul Somad juga kemudian memposting foto album kenangan almarhum.
Ia lalu mengenang Harry Moekti di caption fotonya.
Bahkan dirinya merupakan salah satu fans Harry Moekti saat usaianya masih belasan tahun.
Pun saat mengetahui idolanya itu hijrah, Abdul Somad mengaku sangat senang sekali.
Hingga saat dipertemukan satu panggung, ia pun senang bukan main.
Ini yang ia tulis :
Waktu itu saya masih belasan tahun melihat nya di TV. Ngefans.
Apalagi tahu beliau hijrah. Senang sekali.
Puncaknya ketika ketemu langsung, satu panggung lagi.
Tak terkatakan. Tapi Subuh ini, tak menyangka secepat itu beliau pergi.
Kang Hari Moekti
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه
Begitulah yang dialami oleh Harryadhi Wibowo atau dikenal Harry Moekti menghembuskan nafas terakhirnya di usia 61 tahun.
Penyanyi rocker ini dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi, sekitar pukul 20.49 WIB, Minggu (24/6/2018) malam.
Harry yang lahir di Cimahi, 25 Maret 1957 ini, belakangan telah lama menetap di rumah istri keduanya di Perumahan Yasmin, Rt 7 Rw 10 Yasmin 5, Jalan Palem Raja Empat no 2/4 Taman Yasmin, Bogor Barat, Kota Bogor.
"Udah tiga tahun kalau gak salah tinggal di sini bersama istri keduanya dan anak-anaknya," kata petugas keamanan Perumahan Yasmin, Endai Sobari (37) kepada TribunnewsBogor.com Senin (25/6/2018) dini hari.
"Di rumah ini sudah kosong, keluarga langsung menunggu di sana, berangkat jam 00.00 WIB ke Cikerteg, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, karena mau dimakamkan di sana," imbuhnya.
Pria jangkung itu mengenang sosok Harry Moekti.
Menurutnya beliau adalah orang yang humanis, suka bersosialisasi dan mudah senyum. Ia mengenal Harry sejak menjadi Da'i.
"Siapa yang tidak kenal pak Harry, meski dia terkenal tapi baiknya itu ampun dah, baik banget orangnya mas, humble, suka negur kalau ketemu siapa aja, asik aja gitu kalau ketemu beliau," ungkapnya.
Tak sampai disitu, Endai masih memiliki kenangan manis dengan Harry.
Dengan ingatan seadanya, petugas keamanan itu menceritakan bahwa sejak Harry menjadi Da'i dirinya kerap kali mendapat nasehat yang sangat menyejukkan hatinya.
"Ada kenangan indahnya ya paling nasehat nya yang saya inget, waktu itu masalah keamananlah, beliau itu memberi saya semangat motivasi bahwa menjadi satpam itu merupakan ibadah, karena di saat orang tidur kita masih kerja, terus kata beliau, apalagi jaga sambil sholat malam," tutur dia.
"Sejuk mas nasehat beliau itu, siapa sih yang gak kenal beliau, meski begitu dia masih aja mau bergaul dengan siapa aja," tambahnya.
Endai pun turut bersedih karena kehilangan sosok Harry.
Ia sempat kaget mendengar kabar kematian Harry.
Apalagi dirinya sempat bertatap muka pada Harry Jum'at dan tidak ada tanda-tanda atau firasat apapun.
"Sempat ketemu Harry Jum'at beliau keliatan masih sehat, seger tak tampak tanda atau firasat," tukasnya.(*)
Rencana jenazah Ustaz Harry Moekti dimandikan dan disalatkan di rumah duka, di Kompleks Pemda Padasuka Blok H 7980, Kota Cimahi.
Kemudian setelah itu rencananya jenazah dibawa ke Bogor untuk dimakamkan.
Harry Moekti meninggal dunia di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi, sekitar pukul 20.49 WIB, Minggu (24/6/2018) malam.
Adik Ustad Hari Moekti, Abah Moekti Chandra, mengkonfirmasi meninggalnya sang kakak yang juga mantan rocker Indonesia tersebut.
"Meninggal tadi (kemarin malam) pukul 20.49 WIB karena sakit stroke," ujarnya ketika dihubungi Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Minggu (24/6/2018).
Pria kelahiran Kota Cimahi ini, merupakan mantan rocker Indonesia yang telah hijrah dan menjadi dai.
Lagu Lintas Melawai pada tahun 1987, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka, dan Satu Kata bersama grup band Adegan telah melambungkan namanya.
Selama kariernya, Harry Moekti telah membuat tujuh album rekaman. Album terakhirnya berjudul "Di Sini".
Tulisan Ustadz Felix Siauw Ini Ramai Komentar
Salah satu yang sangat kehilangan almarhum adalah sahabatnya yang juga dai, Ustadz Felix Siauw.
Felix menulis tulisan yang menuai respon banyak pengguna Facebook.
Berikut tulisan lengkapnya:
Ingatanku Tentang Hari Moekti
Sekitar 2002, di Masjid Al-Hurriyyah IPB, dai itu melemparkan mic ke atas udara. Lalu menangkapnya. Memesona semua, lalu berteriak, "Aku mantan setan!". MasyaAllah
Di tempat itu pertama kali saya mengenal dakwah Ustadz Hari Moekti. Dengan bersemangat beliau bercerita tentang hijrahnya dan berapi-api menjelaskan tentang syariah Islam
Mantan artis, dengan penghasilan puluhan juta sekali pentas, meninggalkan semua hanya karena Allah. Ada yang lebih keren dari itu? Pengajak maksiat jadi penyeru taat
Berikutnya wajah beliau menghiasi materi-materi dakwah yang saya buat. Syahadat Sempurna, itu judul materi saya yang mewakilkan beliau, hijrah yang tak tanggung
Beliau tak sungkan bicara bahwa syariat Islam adalah solusi bagi Indonesia. Panggung-panggung penyeru khilafah ramai dengan kehadiran dan orasi beliau
Lisannya tegas dan lurus, hitam dan putih terang baginya. Jadwal yang sangat padat, tapi tetap mampu harmonis dengan keluarganya, sosok dai yang sulit mencari pembanding
Beliau hanya berharap dengan amalnya itu, jadi sebab beliau untuk masuk surga dengan membawa siapapun yang dicintai oleh beliau dan beliau mendapatkannya insyaAllah
Puncak ingatan akan beliau bagi saya, adalah ketika beliau melantunkan nasyid "Indonesia Milik Allah", liriknya, suaranya, ruh-nya, tak ayal membuat airmata saya tumpah
Selepas Ramadhan, di bulan Syawwal, ditengah jadwal dakwahnya yang padat, saat memberikan kajian, 24 Juni 2018 pukul 20:49 beliau dipanggil Allah
Yang saya pikirkan pertama kali setelah mengucap "Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun" adalah. "Yaa Rabb, siapa pengganti beliau setelah ini?". Allahuakbar
Selamat jalan Ustadz Hari Moekti, Allah sayang antum, saatnya engkau beristirahat dengan semua amal salihmu. Apa yang engkau perjuangkan, akan kami lanjutkan
Hingga Senin (25/6/2018) pukul 16.51 WIB, tulisan Ustadz Felix sudah dibagikan hingga 3.600 akun Facebook.
Berikut di antara beberapa komentar netizen:
Anna Diana
Innalilahi waina ilaihirojingun,slamat jalan pak hari mukti,tak mndengar dirimu sakit,tapi Tuhan memanggilmu,mnjadi teguran bagi kami bhwa mati tak harus tua pun tak harus sakit,slamat jalan tuan karya2 mu menghias hati kami,dulu,hari ini n selamanya,kisahmu jd inspirasi bagi kami,mngenalmu dulu sbgai rocker n kini sbgai dai,
Irma Subardi Herman
Saya pernah dengar tausyiahnya di mesjid utama kantor suami.... alm. Orang baik.. semoga diberikan tempat terindah di sisiNya.. aaamiinn..
Indrayani Sudarman
Innalillahi wa inna ilayhi rooji’uun, Allahummagfirlahu warhamhu waafihi wa'fuanhu Wa akkrimna nujulahu Wa wasikna madkhalahu wagfirlana walahu.. sy pernah menghadiri tausiah beliau
Riki Hikmat
Ustadz Hari Moekti :
- Berani hijrah saat di puncak karir. Saat albumnya laku di pasaran. Saat banyak tawaran manggung.
- Idola sy saat SMP waktu beliau masih "Jahiliyah"
- Tegas saat dakwah, waktu dakwah di sebuah komplek perumahan & kampus di kota Serang akhir th.90-an beliau membahas soal jilbab & pacaran.
Beliau sampaikan ayat & hadits soal wajibnya jilbab (termasuk ancaman bagi yg tidak melaksanakan), juga haramnya pacaran. Saat itu hampir tidak ada ustadz yg dalwah soal jilbab & pacaran apalagi di TV.
Alghazali Adam
Innalillahi wainnailaihi rojiun, Allohummagfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu, semoga almarhum diterima segala amal ibadahnya, diampuni semua dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan . Aamiin Yaa Robbala'lamin..
Fadilah Yusar Desi Rahmadani
Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi yang berhijrah. Telah sampai waktunya dan beliau telah menunjukkan kekaffaannya dalam menegakkan agama Allah. Semoga husnul khatimah...A fatihah...
Mas Wahyu
Innalilahi wainnailaihi rojiun.. Sabtu 23 malam ana mimpi beliau meninggal..baru ana buka fb kok 24 juni ustad meninggal...innalilahi wainna ilaihi rojiun..semoga amal ibadah dahwah beliau diterima Allah aamiin..
Semoga perjuangan beliau.mendapat ridho Allah swt...semoga beliau husnul.khotimah...semoga beliau menjadi inspirasi bagi anak.muda
Semoga almarhum khusnul khatimah, Lahu Alfatihah.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ngefans Sejak Belasan Tahun, Begini Perasaan Abdul Somad Saat Satu Panggung dengan Harry Moekti