Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Keuskupan Agung Makassar Ucapkan Selamat Idulfitri 1439 H, Ada Juga Pesan dari Kepausan Vatikan

Upaya besar yang dilakukan umat Muslim di seluruh dunia untuk berpuasa, berdoa dan berbagi karunia-karunia Allah yang Mahakuasa dengan orang miskin.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Arif Fuddin Usman
handover/tribun timur
Uskup Agung Makassar Mgr Dr John Liku-Ada’ 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Saldi Irawan

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Keuskupan Agung Makassar turut memberikan ucapan Selamat Hari Raya Idulfitri 1439 Hijriah bagi umat muslim di seluruh Indonesia dan khususnya di Sulawesi Selatan.

Hal tersebut diungkapkan Uskup Agung Makassar Mgr Dr John Liku-Ada’ dalam rilis yang diterima Tribun Timur, Selasa (12/6).

“Mewakili Uskup Agung Makassar, para imam, frater, suster, dan seluruh umat Kevikepan Makassar, Toraja, Luwu Raya, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, Keuskupan Agung Makassar mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri 1439 H,” kata Mgr Dr John Liku-Ada’.

Lebih lanjut, John Liku-Ada’ juga mengirimkan pesan Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama yang dipimpin Presiden Kardinal Jean-Louis Tauran dan Sekretaris Uskup Miguel Angel Ayuso Guixot, MCCJ.

Pesan untuk bulan Ramadan Dan Idulfitri 1439 Hijriah. Pada pesan tersebut, Dewan Kepausan menuliskan tentang Warga Kristen dan Muslim: Dari Kompetisi Menuju Kolaborasi. Berikut isi pesannya:

Saudara-saudari Muslim yang terkasih,

Dalam Penyelenggaraan Ilahi-Nya, Allah yang Mahakuasa telah memberikan Anda kesempatan untuk menjalankan puasa di bulan Ramadan dan untuk merayakan Idul Fitri.

Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama menghargai makna bulan ini dan upaya besar yang dilakukan umat Muslim di seluruh dunia untuk berpuasa, berdoa dan berbagi karunia-karunia Allah yang Mahakuasa dengan orang miskin.

Dengan menyadari karunia-karunia yang diilhami bulan Ramadan, kami bersatu dengan Anda dalam mengucapkan syukur kepada Allah Maharahim atas kebaikan dan kemurahan-Nya, dan kami mengucapkan selamat dari lubuk hati terdalam.

Saudara-saudari Muslim terkasih, pada kesempatan ini, kami hendak berbagi permenungan mengenai aspek vital dalam relasi antara orang Kristen dan Muslim: adanya kebutuhan untuk melangkah dari kompetisi menuju kolaborasi.

Semangat kompetisi sering menandai hubungan masa lampau antara orang Kristen dan Muslim, dampak-dampak negatifnya amatlah jelas: kecemburuan, perbuatan saling menuduh, dan ketegangan.

Dalam beberapa kasus, hal ini mengarah kepada konfrontasi berlandaskan kekerasan, khususnya ketika agama dijadikan alat, terutama untuk kepentingan diri dan motif politik.

Kompetisi antaragama tersebut melukai citra agama-agama dan pengikut mereka, dan ia menyuburkan pandangan bahwa agama bukanlah sumber kedamaian, melainkan sumber ketegangan dan kekerasan.

Untuk mencegah dan mengatasi dampak-dampak negatif ini, penting bagi kita, orang Kristen dan Muslim, untuk mengingat nilai-nilai religious dan moral yang kita bagi bersama, sembari mengakui perbedaan kita.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved