Refleksi Ramadan
REFLEKSI RAMADAN (26): Jangan Lupa Persiapkan Mudik ke Kampung Akhirat
Mau-tidak-mau, cepat atau lambat, manusia pasti akan mudik ke hadirat Allah. Ibnu ‘Arabi, menyebut hanya dua cara: terpaksa dan sukarela.
Editor:
AS Kambie
Berikutnya adalah salat lima waktu. Ritual ini mengantar manusia kembali menghadap Allah di sela-sela waktu untuk mengejar dunia.
Nabi SAW menyebut salat itu sebagai mi’raj atau tangga pendakian orang-orang beriman untuk menemui Allah. Salat adalah media harian untuk kembali kepada Allah.
Nah, mudik Lebaran ke kampung halaman memiliki banyak keserupaan dengan proses mudik ke akhirat, walau yang terakhir ini bersifat permanen. Kedua-dua mudik membawa manusia menyatu dengan muasal atau sumbernya.
Berikutnya, tanpa bekal selama hidup di perantauan, mudik ke kampung halaman tentu akan minim penghargaan. Begitu juga, tanpa bekal selama hidup di dunia, mudik ke akhirat adalah ketersiksaan.(*)