Sempat Melarikan Diri dari KPK, Bupati Ini Akhirnya Nyerah dan Blak-blakan Galau Tersangka Korupsi
kegalauan yang dialaminya merupakan hal yang wajar karena sebelumnya dia tidak pernah terjerat kasus korupsi.
TRIBUN-TIMUR.COM - Bupati Tulungagung Syahri Mulyo sempat dinyatakan melarikan dari pengejaran Komisi Pemberantasan Korupsi.
Namun sang bupati akhirnya menyadari kesalahan dan menyerahkan diri kepada KPK, Sabtu (9/6/2018) malam.
Bisa ditebak, sang bupati akan menghadapi Idulfitri 1439 H di dalam penjara.
Baca: Baru 2 Hari Video Melly Goeslaw dan Baim Cilik Sudah Dinonton 800 Ribu, Di Mana Aim Sekarang?
Sebelum masuk ke mobil tahanan yang akan membawanya ke Rutan Polres Jakarta Timur, Minggu (10/6/2018) dini hari, sang bupati memberikan keterangan kepada wartawan.
Baca: Dipeluk Artis Blasteran Ini Ternyata Mimpi Hotman Paris, Cantik Mana Dibanding Meriam Bellina?
Bupati Tulungagung Syahri Mulyo buka suara soal pelariannya hingga menyerahkan diri ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (9/6/2018) malam.
Baca: Ayah Biologis Albany Ray Putra Sarah Azhari Terkuak Lewat Kertas Ini, Netizen Riuh
Sepanjang pelariannya selama tiga hari, Syahri Mulyo mengaku galau atas kasus dugaan suap yang menjeratnya sebagai tersangka di KPK.
Menurut dia, kegalauan yang dialaminya merupakan hal yang wajar karena sebelumnya dia tidak pernah terjerat kasus korupsi.

"Kita disini tidak ada kemudian menghilang. Tapi kalau kemudian waktu terulur kita galau, wajar, karena ya memang belum pernah mengalami seperti ini," papar Syahri Mulyo yang sudah mengenakan rompi orange khas KPK itu.
Sebelumnya Syahri Mulyo tidak turut ditangkap tim KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (6/6/2018) lalu.
Meski begitu KPK mengklain mengantongi bukti permulaan yang cukup untuk menjerat Syahri Mulyo.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Syahri Mulyo berulang kali diimbau untuk menyerahkan diri.
Malah calon petahana dalam Pilkada Tulungagung 2018 ini merilis sebuah video mengenai kasus yang menjeratnya.
Syahri Mulyo menjelaskan saat OTT terjadi memang dia tidak berada di lokasi.
Saat itu, Syahri Mulyo sedang berada dalam perjalanan bersama keluarga menyambut Hari Raya Idul Fitri.
"Jadi artinya memang ketika ada operasi OTT itu, posisi saya itu tidak di tempat, posisi saya ketika OTT sedang dengan keluarga karena hari raya, di jalan itulah, kok ada berita katanya OTT," ungkapnya.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, KPK resmi menetapkan Syahri Mulyo sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan infrastruktur peningkatan jalan pada Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung.
Selain Syahri Mulyo, KPK juga mentersangkakan tiga orang lainnya yakni, pihak swasta, Agung Prayitno, Kadis PUPR Tulungagung, Sutrisno, dan pihak pemberi suap, Susilo Prabowo.
Diduga, Syahri menerima suap sebesar Rp2,5 Miliar dari kontraktor, Susilo Prabowo melalui perantara Agung Prayitno.
Uang itu merupakan fee atas pemulusan proyek pembangunan infrastruktur peningkatan jalan pada Dinas PUPR Tulungagung.
Uang suap Rp2,5 miliar diberikan Susilo Prabowo kepada Syahri dalam tiga tahapan, pemberian pertama sebesar Rp500 Juta, pemberian kedua sejumlah Rp1 miliar, dan pemberian ketiga senilai Rp1 miliar.(*)
Baca: Innalillah, Raja Gowa ke-37 Andi Maddusila Meninggal Dunia
Baca: Dipeluk Artis Blasteran Ini Ternyata Mimpi Hotman Paris, Cantik Mana Dibanding Meriam Bellina?
Baca: Masih Muda Tapi Baik, Prilly Latuconsina Siapkan Puluhan Juta Hadiah THR Berikut 5 Pabrik Uangnya
Baca: Baru 2 Hari Video Melly Goeslaw dan Baim Cilik Sudah Dinonton 800 Ribu, Di Mana Aim Sekarang?
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengaku Galau, Bupati Tulungagung Buka Suara Soal Pelariannya,