Malam Lailatul Qadar 2018 Terjadi pada Malam Ini? Berikut 3 Tandanya, Warga Berlarian ke Masjid
Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan
TRIBUN-TIMUR.COM - Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ, malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan, yang dalam Alquran digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Juga diperingati sebagai malam diturunkannya Alquran.
Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada Surat Al-Qadar, surat ke-97 dalam Alquran.
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan dia bersabda, yang artinya, 'Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.'" (HR Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Lailatul Qadar kemungkinan akan "diwujudkan" oleh Allah pada malam ganjil, tetapi mengingat umat Islam memulai awal puasa pada hari atau tanggal yang berbeda, maka umat Islam yang menghendaki untuk mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar dapat "mencarinya" setiap malam.
Lalu, apa tanda-tanda terjadinya malam Lailatul Qadar?
1. Udara Pada Malam Itu Tidak Terlalu Dingin atau Panas
Pada malam Lailatul Qadar, udara dan angin terasa tenang, tidak telalu dingin dan juga tak terasa panas.
Riwayat dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً
“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin,..” (HR Ibnu Huzaimah)
2. Matahari di Pagi Harinya Tidak Terlalu Panas
Disebutkan dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:
هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا
“..Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot.” (HR Muslim nomor 762)