Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadan 1439 H

Ini Makna Ramadan Menurut Ilyas Nawawi

Ilyas membawakan tauziyah buka puasa di Kantor Harian Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makasssar, kemarin

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/SALDY
Muhammad Ilyas Nawawi 

Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bulan ramadan adalah bulan penuh berkah, hal itulah diungkapkan Muhammad Ilyas Nawawi (40) saat ditanya makna ramadan.

Pria kelahiran Bone, 27 Juli 1978 ini mengatakan ramadan dimana para umat muslim berbondong-bondong melakukan kebaikan.

"Dibulan ini kedekatan kepada sang khalik lebih terasa. Dan bulan penuh berkah ini sebaiknya dilakukan dengan Habluminallah dan Habluminannas. Ahlak yang baik terhadap Allah dan sesama manusia," kata Ilyas, usai membawakan tauziyah buka puasa di Kantor Harian Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makasssar, Senin (4/6/2018) malam.

Diketahui selain berdakwah, keseharian dari alumni Tarbiyah Universitas Muslim Indonesia (UMI) ini adalah seorang pegawai Kemenag kota Makassar.

Ilyas berkantor di Jl Rappocini Raya, kecamatan Rappocini, kota Makassar, Sulsel.

Bergelut dijalan dakwah itu ia tekuni sejak tahun 2005, sampai sekarang, atau 13 tahun silam.

Ia menyebutkan menjadi pegawai negeri sipil Kemenag, sambil nyambi sebagai da'i itu tidak merugikan dirinya.

Justru kata dia, ketika dirinya menyampaikma nilai kebaikan, itu adalah kebahagaiaan yang tak bisa dinilai harganya.

"Ketika kita mampu sebar syiar Islam ini satu menjadi suatu kemuliaan. Kita sebagai muslim kan di tuntut untuk menyebar kebaikan, dan kebaikan itu tentunya menyebar syiar Islam," ujar Ilyas.

Menjadi da'i, Ilyas tidak membebankan kepada siapa yang memintanya untuk berceramah.

Pasalnya, syiar ini memang menjadi kewajiban seorang muslim. "Ini bukan profesi, ini adalah pengabdian kepada ummat, jadi tidak dinilai berapa biaya ceramah," katanya, sembari sebut dakwah tidak pakai tarif.

Ceramah Ta'ziyah

Selama membawakan ceramah, Ilyas mengaku banyak membawakan syiar di momentum ta'ziyah atau orang berduka.

Menurutnya membawakan ceramah ta'ziah itu akan langsung tersentuh kepada para ummat yang datang dalam tauziyah itu.

Pasalnya tema yang dibawakan sebagian besar adalah Hati Sebagai Cerminan.

"Semua berawal dari hati, hati yang tenang untuk amal kebaikan," katanya.

Selain itu. Berdakwah juga kata Ilyas, para da'i harus update informasi, sebabnya berdakwah kepada ummat lebih tebuka dan ikut perkembangan ditengah issu yang diperhadapkan masyarakat. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved