Ini Pola Makan yang Dianjurkan Saat Ramadan
Bulan Ramadan merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengembalikan gaya hidup yang sehat dan seimbang.
Penulis: Hasrul | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR. COM, MAKASSAR - Bulan Ramadan merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengembalikan gaya hidup yang sehat dan seimbang.
"Melalui puasa di bulan suci ini, kita belajar mengatur kebiasaan makan dan memperbaiki disiplin diri," kata Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Sri Mulyati SpGK.
Yang dimaksudkan dengan puasa adalah tidak adanya konsumsi makanan & minuman, serta obat dan rokok.
Pada saat berpuasa, perubahan terutama terjadi dalam hal sumber energi yang digunakan oleh tubuh, selain siklus bangun-tidur.
Namun tubuh manusia memiliki mekanisme adaptasi yang memungkinkan semuanya dapat disesuaikan dengan proses fisiologis tubuh.
Bahkan sejumlah penelitian dalam skala besar pun telah menunjukkan manfaat berpuasa di bulan Ramadan bagi kesehatan.
"Yang perlu kita lakukan adalah membuat pilihan yang tepat dalam melaksanakan gaya hidup yang sehat," kata dokter spesialis gizi klinik yang bertugas di Siloam Hospitals Makassar.
Sebab pilihan yang tepat dapat memaksimalkan manfaat dan meminimalkan masalah yang mungkin terjadi saat berpuasa.
Pola makan yang dianjurkan di bulan Ramadan tetap mengikuti anjuran pedoman gizi seimbang dari departemen kesehatan RI.
Yang berbeda hanya pengaturan waktu makannya saja, dengan pengelolaan sebagai berikut:
1. Jumlah kalori
Jangan makan berlebihan, saat sahur & berbuka (iftar): Makan dengan komposisi & gizi seimbang, sesuai kebutuhan energi tubuh masing-masing individu, bukan berpesta, sebab makan berlebihan dapat menimbulkan gangguan saluran cerna & peningkatan berat badan
Konsumsi air putih yang cukup, rata-rata 1,5 hingga 2 liter per hari, agar terhindar dari risiko dehidrasi
2. Jenis makanan dan masakan
Hindari makanan kaya gula, garam, dan lemak. Kembali dianjurkan untuk konsumsi makanan dengan gizi seimbang, yaitu sayur, buah, karbohidrat kompleks, protein hewani & nabati, serta kaya serat agar tahan lapar lebih lama & mencegah konstipasi
Kurangi konsumsi minuman berkafein (kopi, teh, cola), sebab memiliki efek diuretik yang meningkatkan risiko dehidrasi
3. Jadwal makan
Jangan melewatkan waktu sahur (pre-dawn meal), sebab melewatkan waktu sahur menyebabkan waktu puasa terlalu panjang yang memungkinkan timbulnya dehidrasi & lelah sepanjang hari akibat kekurangan zat gizi & energi yang dibutuhkan tubuh.(*)